Senin 13 Jan 2025 18:34 WIB

Airlangga: Indonesia Ajukan Penurunan Tarif Dagang dengan AS

Indonesia meningkatkan kerja sama ekonomi secara bilateral dengan AS.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Acara IBC Business Competitiveness Outlook 2025 yang digelar oleh Indonesian Business Council (IBC), Senin (13/1/2025) sore.
Foto: Republika/Dian Fath
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Acara IBC Business Competitiveness Outlook 2025 yang digelar oleh Indonesian Business Council (IBC), Senin (13/1/2025) sore.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, Indonesia bakal berupaya mengajukan penurunan tarif dagang dengan Amerika Serikat (AS) melalui kerja sama bilateral antarkedua negara. Upaya ini dilakukan sebagai langkah mitigasi terhadap kebijakan tarif impor di masa pemerintahan Donald Trump mendatang.

"Kita sedang meminta supaya akan ada kerja sama ekonomi secara bilateral, supaya tarifnya kita turunkan," kata Airlangga usai acara IBC Business Competitiveness Outlook 2025 di Jakarta, Senin (13/1/2025).

Baca Juga

Airlangga mengatakan, kerja sama perdagangan Indonesia-AS dapat ditempuh melalui beragam mekanisme, salah satunya lewat perjanjian perdagangan bebas (free trade aggrement/FTA).

Sebagaimana diketahui, Trump akan dilantik sebagai Presiden AS ke-47 pada 20 Januari 2025. Merespons hal ini, Airlangga menjelaskan bahwa sebenarnya selama ini AS sudah mengenakan tarif bagi produk-produk impor asal Indonesia seperti apparel maupun komoditas.

Oleh karena itu, terkait isu tarif dagang yang akan diterapkan AS saat kepemimpinan Trum nanti bukanlah hal baru bagi Indonesia.

"Bagi kita dengan Amerika, Amerika mengenakan tarif ke kita. Jadi Amerika itu mengenakan tarif untuk sepatu, untuk baju, dan berbagai komoditas kita. Sedangkan yang tidak dikenakan tarif adalah Vietnam. Jadi kita sudah agak imun dengan tarif yang dikenakan Amerika terhadap Indonesia," jelasnya.

Adapun Kongres Amerika Serikat (AS) pada Senin (6/1) secara resmi mengukuhkan Donald Trump sebagai pemenang pemilihan presiden (pilpres) 2024, empat tahun setelah para pendukungnya menyerbu Gedung Capitol sebagai upaya untuk membatalkan hasil pilpres sebelumnya.

Sesi Kongres AS tersebut, sebagaimana dinyatakan Xinhua, Selasa, dipimpin oleh wakil presiden AS saat ini sekaligus kandidat Partai Demokrat yang kalah dari Trump dalam pilpres, Kamala Harris.

Penghitungan akhir suara elektoral menunjukkan bahwa Donald Trump mendapatkan 312 suara elektoral, melampaui 270 suara yang dibutuhkan untuk memenangkan kursi kepresidenan, sementara Kamala Harris meraih 226 suara.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement