Senin 13 Jan 2025 21:28 WIB

Pemkot Bandung Vaksinasi 500 Ekor Hewan Cegah Penyakit PMK

ksus PMK sudah merebak di sejumlah wilayah di Jawa Barat.

Rep: Fauzi Ridwan/ Red: Muhammad Hafil
Petugas dari Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) menyemprotkan disinfektan pada sapi di Pasar Sapi Rojo Koyo Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Rabu (8/1/2025). Penyemprotan disinfektan dan pemeriksaan kesehatan sapi dilakukan DKPP Kediri di selurah pasar sapi sebagai respon wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang sedikitnya 447 ekor sapi di Kediri.
Foto: ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani
Petugas dari Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) menyemprotkan disinfektan pada sapi di Pasar Sapi Rojo Koyo Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Rabu (8/1/2025). Penyemprotan disinfektan dan pemeriksaan kesehatan sapi dilakukan DKPP Kediri di selurah pasar sapi sebagai respon wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang sedikitnya 447 ekor sapi di Kediri.

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG-- Pemkot Bandung melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) telah melakukan vaksinasi terhadap 500 hewan untuk mencegah penyakit mulut dan kuku (PMK). Meski kasus PMK sudah merebak di sejumlah wilayah di Jawa Barat, belum ditemukan penyakit PMK di Kota Bandung.

Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Kota Bandung Wilsandi Saefuloh mengatakan telah melakukan pemantauan terhadap 35 peternak sapi potong dan sapi perah di Kota Bandung. Ia melanjutkan selama empat hari berhasil melakukan vaksinasi terhadap 500 sapi.

Baca Juga

"Alhamdulillah di Bandung sampai saat ini tidak ada kasus. Kita terus melakukan pemantauan rutin ke peternak dan kita sudah vaksinasi 500 ekor," ucap Wilsandi saat dikonfirmasi, Senin (13/1/2025).

Wilsandi mengatakan telah melakukan penyisiran terhadap peternak sapi dan melakukan vaksinasi. Februari mendatang, ia mengungkapkan vaksinasi lanjutan kembali akan dilakukan.

"35 peternak di Bandung, kita bukan pembibitan kebanyakan pembesaran," kata dia.

Ia mengatakan penyakit PMK saat ini diperkirakan tidak terlalu membahayakan seperti beberapa waktu lalu. Sebab hewan sapi telah dilakukan vaksinasi sehingga memiliki daya tahan yang kuat.

Wilsandi menambahkan hewan sapi cenderung bertambah banyak saat menjelang Idul Adha. Pihaknya sudah mengimbau peternak untuk menjalin komunikasi apabila didapati sapi yang sakit atau menunjukkan gejala ke arah penyakit PMK.

"Kita memberikan pemahaman, peternak mau membeli sapi baru harap berkomunikasi dengan kami dan akan dicek ulang dengan daerah asal dan balai veteriner," kata dia.

Wilsandi menambahkan pengawasan pun akan dilakukan di sistem aplikasi lalu lintas pengiriman hewan sapi. Termasuk mengecek ulang di rumah potong hewan.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement