Selasa 14 Jan 2025 15:33 WIB

Angkat Isu Aktual, Munas Konbes PBNU akan bahas Libur Ramadhan Hingga Koin Jagat

Hasil Munas Konbes akan menjadi pedoman PBNU dalam memaparkan pandangannya.

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf di Kantor PBNU, Jakarta, Jumat (6/1/2023).
Foto: Republika/Prayogi.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf di Kantor PBNU, Jakarta, Jumat (6/1/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) pada 5-7 Februari 2025. Munas Konbes akan mengangkat isu-isu aktual baik keagamaan, sosial masyarakat, hingga politik.

Ketua PBNU Ahmad Suaedy mengatakan isu-isu terkini yang hangat, seperti wacana libur sekolah selama Ramadhan hingga fenomena Koin Jagat akan menjadi pembahasan.

Baca Juga

"Nanti 5 Februari kita akan Munas Konbes. Jadi ada berbagai masalah dibahas termasuk hal-hal seperti ini. Lalu, baru kita akan secara form dari PBNU berpendapat. Sekarang masih ada diskusi-diskusi," ujar Ahmad Suaedy di Jakarta, Selasa (14/1/2025).

Menurut dia, hasil dari Munas Konbes itu akan menjadi pedoman dari PBNU dalam memaparkan pandangannya terkait isu-isu aktual. Sehingga untuk saat ini, belum banyak berkomentar menanggapi dua isu tersebut.

"Ada beberapa kasus yang harus dibicarakan secara sendiri ya. Nanti akan ada Bahtsul Masail tentang berbagai masalah, itu baru akan dikeluarkan (pandangannya)," kata Suaedy.

Munas Konbes NU akan digelar di Jakarta pada 5-7 Februari 2025. Munas-Konbes NU 2025 ini menjadi salah satu rangkaian agenda Hari Lahir (Harlah) ke-102 NU.

Munas Alim Ulama akan mengangkat isu-isu aktual baik yang sifatnya keagamaan, sosial-masyarakat, dan politik. Sementara, Konbes NU digelar sebagai forum untuk meninjau beberapa Peraturan Perkumpulan (Perkum) NU dan memantapkan tata kelola organisasi.

Munas Konbes NU akan diikuti oleh 450 peserta yang terdiri dari unsur mustasyar, syuriyah, tanfidiziyah, a'wan PBNU, lembaga dan banom tingkat pusat, pengurus wilayah dan pengurus cabang, serta para kiai pesantren.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement