Selasa 14 Jan 2025 18:23 WIB

Gelar Sidang Tanwir, 'Aisyiyah Fokus Pendidikan Inklusif Hingga Kedaulatan Pangan

Tema Tanwir 'Aisyiyah 'Dinamisasi Perempuan Berkemajuan Menuju Indonesia Berkemajuan'

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Hasanul Rizqa
Pimpinan Pusat Aisyiyah menggelar jumpa pers menjelang Tanwir I Aisyiyah di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (14/1/2025). Tanwir tersebut akan mengambil tema Tanwir I Aisyiyah yakni Dinamisasi Perempuan Berkemajuan Menuju Indonesia Berkeadilan.
Foto: dok ist
Pimpinan Pusat Aisyiyah menggelar jumpa pers menjelang Tanwir I Aisyiyah di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (14/1/2025). Tanwir tersebut akan mengambil tema Tanwir I Aisyiyah yakni Dinamisasi Perempuan Berkemajuan Menuju Indonesia Berkeadilan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai sebuah gerakan perempuan terbesar di Indonesia, 'Aisyiyah berkomitmen menjadi motor penggerak untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Sejak pertama kali berdiri pada 1917, organisasi di bawah Persyarikatan Muhammadiyah itu telah berkontribusi nyata di bidang sosial, pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat hingga saat ini.

Hal itu disampaikan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) 'Aisyiyah, Salmah Orbayinah, dalam jumpa pers menjelang Sidang Tanwir I 'Aisyiyah. Ia menjelaskan, forum permusyawaratan tertinggi di bawah muktamar itu akan mengambil tema "Dinamisasi Perempuan Berkemajuan Menuju Indonesia Berkeadilan."

Baca Juga

Salmah mengatakan, Indonesia Emas 2045 dapat mewujud bila seluruh elemen bangsa bergotong royong untuk menghadirkan kemakmuran bagi semua. Kondisi itu hanya akan tercapai bila nilai-nilai keadilan selalu dipegang teguh oleh seluruh pihak.

Selain itu, lanjut Salmah, 'Aisyiyah melihat masih adanya ketimpangan di tengah masyarakat. Ini tampak dari problem-problem kemiskinan, belum terpenuhinya akses layanan dasar terutama bagi kelompok rentan dan marjinal, serta tingginya angka kekerasan terhadap perempuan dan anak.

"'Aisyiyah sebagai gerakan perempuan yang peduli pada isu perempuan, anak, dan kelompok marjinal melihat bahwa ketimpangan harus diatasi agar tidak ada seorang pun yang tertinggal atau no one left behind," ujar Salmah, Selasa (14/1/2025).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement