Selasa 14 Jan 2025 21:22 WIB

Cerita Keluarga Usai Makam Saprial Diekshumasi, Awalnya Dikira Jatuh

Pembongkaran makam ini dilakukan untuk memastikan penyebab pasti meninggalnya korban

Rep: Ferry Bangkit Rizki Cerita Keluarga Usai Makam Saprial Diekshumasi, Awalnya Dikira Jatuh / Red: Arie Lukihardianti
Proses Pelaksanaan Ekshumasi Mendiang Saprila (38) di TPU Mbah Cikur, Kelurahan Cibabat, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi pada Selasa (14/1/2025).
Foto: Dok Republika
Proses Pelaksanaan Ekshumasi Mendiang Saprila (38) di TPU Mbah Cikur, Kelurahan Cibabat, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi pada Selasa (14/1/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Keluarga Saprial (38), warga Kelurahan Cibabat, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi, Jawa Barat yang makamnya dilakukan ekshumasi akhirnya menceritakan kronologi dugaan pengeroyokan yang dialami korban hingga meninggal dunia.

Seperti diketahui, polisi melakukan ekshumasi atau pembongkaran terhadap makam Saprial pada Selasa (14/1/2025) di TPU Mbah Cikur, Kelurahan Cibabat, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi. Proses eksumasi dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti meninggalnya korban.

Baca Juga

Menurut Kakak Korban, Lela Nilam Sari (46), peristiwa dugaan pengeroyokan itu terjadi pada Desember 2024. Namun, kata dia, awalnya keluarga mengira korban meninggal usai terjatuh karena mengalami luka sehingga langsung dimakamkan.

"Awalnya kita belum tau kejadiannya sepeti apa, sesudah pemakaman kita tau ada yang bilang ada pengeroyokan. Kita kumpul keluarga, ada empat terduga pelaku datang ke rumah satu sudah memgakui dia mengeroyok, memukul," ujar Lela di lokasi.

Setelah itu diadakan rembukan hingga mediasi antara korban dengan pihak terduga pelaku namun berakhir buntu. Keluarga akhirnya menempuh jalur hukum untuk melaporkan kasus dugaan penganiayaan tersebut ke pihak kepolisian.

Lela mengatakan, ketika itu memang terlihat ada seperti luka memar di beberapa bagian tubuh korban. Namun keluarga mengira itu karena terjatuh. Pihaknya berharap polisi menangani kasus ini hingga tuntas "Kalau penyebab diduga dikeroyoknya kami belum tahu. Kami percayakan proses hukum ini kepada pihak kepolisian," kata dia

KBO Satuan Reserse Kriminal Polres Cimahi Iptu Sugeng Subagyo mengatakan ekshumasi atau pembongkaran makam ini dilakukan untuk memastikan penyebab pasti meninggalnya korban. Sebab, pihaknya mendapat laporan korban diduga dianiaya sebelum meninggal.

"Pada hari ini, kita lakukan ekshumasi dengan maksud dan tujuan sesuai dengan Pasal 133 KUHPidana untuk mendapatkan keterangan ahli terkait apa yang menjadi penyebab kematian korban," ujar Sugeng.

Dirinya mengatakan, polisi menerima laporan kejadian dugaan penganiayaan itu pada 25 Desember 2024 ketika posisi korban sudah dikebumikan. Sehingga dalam rangka penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti korban meninggal, polisi akhirnya melakukan ekshumasi.

"Kejadian tersebut setelah kita meminta keterangan dari pelapor, peristiwanya itu terjadi pada 22 Desember 2024 dan posisi korban saat itu sudah dimakamkan. Dari laporan awal keluarga korban ada dugaan penganiayaan. Namun, kami dalam hal ini penyidik masih melakukan penyelidikan," paparnya.

Hasil eksumasi ini, kata Sugeng, akan menjadi penentu kasus dugaan penganiayaan yang dilaporkan pihak keluarga. "Nanti diharapkan dari hasil ekshumasi dan keterangan ahli dari forensik akan mendapatkan alat bukti untuk menindaklanjuti apakah dalam peristiwa ini kami sudah menemukan adanya dugaan tindak pidana atau tidak," kata Sugeng.

Pihaknya juga sudah memeriksa sejumlah saksi dari pihak keluarga dan pihak yang mengetahaui peristiwa dugaan pengeroyokan terhadap korban. Polisi juga masih mendalami penyebab sugaana pengeroyokan tersebut. "Saksi yang sudah diperiksa sampai saat ini baru pihak keluarga dan beberapa saksi yang diduga mengetahui peristiwa tersebut. Motif awal keluarga, ini masih didalami penyidik termasuk kasusnya," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement