Rabu 15 Jan 2025 08:20 WIB

Soal Pemberlakuan Tilang Poin di Jabar, Ini Jawaban Polda

Kebijakan tilang poin sudah banyak diterapkan di negara maju seperti di Jepang.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Ilustrasi Ditilang
Foto: Republika/Prayogi
Ilustrasi Ditilang

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Polda Jawa Barat (Jabar) akan menerapkan kebijakan tilang poin pada Februari mendatang. Saat ini, penerapan tilang poin kepada pelanggar belum dilakukan di Jabar.

"Belum, bulan Februari baru akan diberlakukan (mekanisme tilang poin di Jabar)," ujar Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Jules Abraham Abast, Rabu (15/1/2025).

Baca Juga

Sebelum diberlakukan, ia menuturkan akan terlebih dahulu melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Khususnya para pengendara motor dan pengemudi mobil. "Nanti akan ada sosialisasi terlebih dahulu dari kami sebelum nanti diterapkan," kata Jules.

Pengamat Transportasi Institut Teknologi Bandung (ITB) Sony Sulaksono menilai kebijakan tilang dengan poin akan efektif dalam menekan angka pelanggaran berlalu lintas. "Dengan sistem poin ini cukup efektif untuk menekan pelanggaran," kata dia.

Ia mengatakan kebijakan tilang poin sudah banyak diterapkan di negara maju seperti di Jepang. Dengan pengurangan poin, maka pelanggar tidak dapat mendapatkan atau memperoleh SIM. "Pengendara yang bersalah dalam kecelakaan berat dapat dihapus poinnya dan jika ada yang meninggal bisa dilarang seumur hidup untuk mendapatkan SIM," kata dia.

Sebelumnya, Korlantas Polri bakal menerapkan kebijakan tilang poin pada tahun 2025 kepada masyarakat.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Terkait
Yuk Ngaji Hari Ini
قَالَ يٰقَوْمِ اَرَءَيْتُمْ اِنْ كُنْتُ عَلٰى بَيِّنَةٍ مِّنْ رَّبِّيْ وَرَزَقَنِيْ مِنْهُ رِزْقًا حَسَنًا وَّمَآ اُرِيْدُ اَنْ اُخَالِفَكُمْ اِلٰى مَآ اَنْهٰىكُمْ عَنْهُ ۗاِنْ اُرِيْدُ اِلَّا الْاِصْلَاحَ مَا اسْتَطَعْتُۗ وَمَا تَوْفِيْقِيْٓ اِلَّا بِاللّٰهِ ۗعَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْهِ اُنِيْبُ
Dia (Syuaib) berkata, “Wahai kaumku! Terangkan padaku jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan aku dianugerahi-Nya rezeki yang baik (pantaskah aku menyalahi perintah-Nya)? Aku tidak bermaksud menyalahi kamu terhadap apa yang aku larang darinya. Aku hanya bermaksud (mendatangkan) perbaikan selama aku masih sanggup. Dan petunjuk yang aku ikuti hanya dari Allah. Kepada-Nya aku bertawakal dan kepada-Nya (pula) aku kembali.

(QS. Hud ayat 88)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement