Rabu 15 Jan 2025 10:18 WIB

Media Israel Laporkan IDF Bersiap Tarik Pasukan dari Koridor Philadelpi di Gaza

Israel akan menarik pasukannya secara bertahap dari wilayah Palestina.

Truk bantuan kemanusiaan menunggu untuk melintasi perbatasan Rafah antara Mesir dan Jalur Gaza, di Rafah, Mesir.
Foto: AP Photo/Amr Nabil
Truk bantuan kemanusiaan menunggu untuk melintasi perbatasan Rafah antara Mesir dan Jalur Gaza, di Rafah, Mesir.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA --  Media Israel, KAN, pada Selasa (14/1/2025) malam melaporkan, tentara Israel mulai bersiap mundur dari Koridor Philadelphi di perbatasan Gaza-Mesir seraya menunggu penyelesaian kesepakatan pertukaran tawanan-sandera dengan kelompok perlawanan Palestina, Hamas. Israel akan menarik pasukannya secara bertahap dari wilayah Palestina di perlintasan Rafah segera setelah kesepakatan itu ditandatangani.

“Penarikan mundur tentara Israel dari Koridor Philadelphi telah dikoordinasikan dengan pejabat keamanan Israel, Mesir, dan AS,” stasiun TV Israel itu melaporkan dengan mengutip seorang sumber keamanan.

Baca Juga

Disebutkan pula bahwa penarikan itu akan dilakukan "dalam beberapa hari pertama setelah kesepakatan dengan Hamas ditandatangani.” Namun, proses penarikan pasukan mungkin memakan waktu hingga sepekan untuk membongkar pos-pos dan infrastruktur yang dibangun Israel di poros Netzarim di Gaza tengah, menurut laporan itu.

Meski menyebut poros Netzarim, Philadelphi, dan perlintasan Rafah, laporan KAN itu tidak membahas rencana Israel untuk menarik pasukannya dari Gaza utara. Pada Selasa pagi, Qatar menyatakan bahwa negosiasi gencatan senjata di Gaza telah memasuki "tahap akhir" dan pengumuman kesepakatan "sudah dekat."

Majed al-Ansari, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, mengatakan bahwa draf kesepakatan telah diserahkan kepada Hamas dan Israel. "Hambatan utama pada isu-isu penting yang dipermasalahkan kedua pihak telah diatasi,” kata dia pada konferensi pers di Doha.

Kelompok Hamas juga membenarkan bahwa kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tawanan di Gaza “sudah berada di tahap akhir.”

Sejak Hamas melakukan serangan lintas batas pada 7 Oktober 2023, Israel terus melancarkan perang di Jalur Gaza, meski Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata segera. Perang Israel di wilayah kantong Palestina itu telah menewaskan lebih dari 46.600 orang, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.

Pada November 2024, Mahkamah Pidana Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk pemimpin Israel Benjamin Netanyahu dan mantan menteri pertahanannya, Yoav Gallant, atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza. Israel juga menghadapi gugatan di Mahkamah Internasional atas perang genosida di Gaza.

photo
Daftar Kejahatan Tentara Israel - (Republika)

 

sumber : Antara, Anadolu
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement