Rabu 15 Jan 2025 10:34 WIB

Mohammed Sinwar, Sosok 'Bayangan' Hamas yang Bikin Pusing Para Jenderal Israel

Mohammed Sinwar menulis Hamas berada dalam posisi yang sangat kuat.

Pejuang Brigade Izzuddin Al Qassam
Foto: EPA-EFE/MOHAMMED SABER
Pejuang Brigade Izzuddin Al Qassam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, dilaporkan semakin kuat usai terbunuhnya para pimpinan mereka oleh penjajah Israel. Hamas bahkan mampu merekrut pejuang baru yang bisa menggantikan anggota yang terbunuh. 

Mohammed Sinwar disebut-sebut sebagai aktor dibalik kebangkitan Hamas. Figur yang beroperasi di balik layar tersebut mendapat julukan Bayangan, menurut Wall Street Journal.

Baca Juga

Adik laki-laki dari pemimpin Hamas yang terbunuh, Yahya Sinwar, bekerja untuk membangun gerakan perlawanan di Gaza. Upaya perekrutan oleh Mohammed Sinwar yang diyakini berusia 50 tahun, menimbulkan tantangan baru bagi tentara Israel di daerah kantong yang terkepung itu, kata laporan itu pada Senin.

Mohammed Sinwar dianggap dekat dengan kakak laki-lakinya bergabung dengan Hamas di usia muda. Ia juga dilaporkan memiliki hubungan dekat dengan Mohammad Deif, pemimpin sayap bersenjata gerakan itu.

Tidak seperti Yahya, kata laporan itu, Mohammed tidak menghabiskan banyak waktu di tahanan Israel seperti Yahya. "Kami bekerja keras untuk menemukannya," kata seorang pejabat senior Israel dari Komando Selatan, yang memimpin pertempuran di Gaza.

Mengutip pejabat Israel, laporan tersebut menyatakan bahwa Mohammed Sinwar adalah salah satu orang yang bertanggung jawab atas penangkapan seorang tentara Israel, Gilad Shalit, pada 2006 lalu. Penangkapan tersebut menyebabkan pembebasan saudaranya dalam pertukaran tahanan lima tahun kemudian.

Laporan tersebut selanjutnya menyatakan bahwa Mohammed Sinwar sekarang adalah komandan Hamas paling senior di Gaza, bersama dengan Izz al-Din Haddad, kepala militer di Gaza utara, menurut analis politik.

Hingga 30.000 pejuang

Laporan WSJ menyatakan bahwa Israel yakin Hamas memiliki hingga 30.000 pejuang yang tergabung dalam 24 batalyon. Para pejuang tersebut masuk dalam sebuah struktur yang secara longgar menyerupai militer negara.

Tentara Israel mengklaim telah menewaskan sekitar 17.000 pejuang, dan menahan ribuan lainnya, tambah laporan tersebut. Meski demikian, Hamas belum menyatakan berapa banyak pejuangnya yang telah terbunuh. Sementara itu, jumlah rekrutan baru Hamas juga masih belum jelas.

Laporan tersebut mengutip Mohammed Sinwar yang telah menulis surat kepada mediator gencatan senjata akhir tahun lalu dan mengatakan: “Hamas berada dalam posisi yang sangat kuat untuk menentukan persyaratannya.”

Dalam pesan lainnya, ia menulis: “Jika bukan kesepakatan komprehensif yang mengakhiri penderitaan semua warga Gaza dan membenarkan darah dan pengorbanan mereka, Hamas akan melanjutkan perjuangannya.”

 

 

sumber : Palestine Chronicle
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement