REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah pemain berdarah Indonesia yang bermain di luar negeri berpeluang untuk menjadi bagian dari timnas Indonesia. Masuknya Patrick Kluivert menggantikan posisi Shin Tae-yong dinilai akan mempermudah pendekatan PSSI untuk menarik mereka memperkuat timnas Indonesia.

Dari sejumlah nama yang ada, Ole Romeny terdepan untuk segera berganti kewarganegaraan. Ole sudah berkomitmen dengan Ketua Umum PSSI Erick Thohir untuk membantu timnas Indonesia.

Jika tak ada kendala bulan Maret, Ole akan diambil sumpahnya dan diperkirakan bisa bermain saat Indonesia melawan Australia (20/3/2025) di kandang Australia dan Bahrain (25/1/2025) di SUGBK Senayan Jakarta.

Ada satu nama lagi yang sebelumnya sudah diincar lama oleh PSSI, yakni Jairo Riedewald. Namun hal ini belum bisa diwujudkan saat timnas dilatih Shin Tae-yong. Kini, setelah Patrick Kluivert menjadi pelatih kepala, Jairo dikabarkan akan menyusul Ole dkk.

Jairo sebenarnya pernah memperkuat timnas Belanda senior. Namun, dia masih bisa dinaturalisasi untuk memperkuat Timnas Indonesia karena regulasi FIFA memungkinkan hal tersebut.

Dilansir dari berbagai sumber, pemain yang dilarang pindah kewarganegaraan adalah yang sudah lebih dari tiga kali memperkuat timnas sebuah negara. Selain itu ada aturan bahwa usia saat memperkuat timnas tersebut 21 tahun ke atas.

Jairo sudah bermain tiga kali untuk timnas Belanda senior, yakni pada kualifikasi Piala Eropa 2016 saat kalah 0-3 dari Turki, saat menang 2-1 atas Kazakhstan dan terakhir saat kalah 2-3 dari Republik Ceko.

Ia berposisi sebagai gelandang bertahan. Kehadiran Jairo diharapkan akan makin memperkuat lini tengah Indonesia.

Saat ini Jairo yang berusia 28 tahun, jadi saat memperkuat Timnas Belanda senior tahun 2016 usianya masih 18 tahun. Dengan regulasi FIFA, Jairo masih bisa pindah kewarganegaraan menjadi Indonesia. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika