Rabu 15 Jan 2025 17:20 WIB

Kasus PMK Masih Merebak, Jateng Terima Tambahan 40 Ribu Dosis Vaksin

Kasus PMK sudah tersebar di 28 kabupaten/kota Jateng.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Satria K Yudha
Pedagang membawa hewan ternak sapinya yang akan dijual di Pasar Sapi Kalioso, Nogosari, Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (7/1/2025). Aktivitas jual beli hewan ternak sapi di pasar tersebut lengang atau turun akibat dampak virus penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang beberapa daerah.
Foto: ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
Pedagang membawa hewan ternak sapinya yang akan dijual di Pasar Sapi Kalioso, Nogosari, Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (7/1/2025). Aktivitas jual beli hewan ternak sapi di pasar tersebut lengang atau turun akibat dampak virus penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang beberapa daerah.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Plt Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Hariyanta Nugraha, mengungkapkan, pihaknya telah menerima tambahan pasokan vaksin sebanyak 40 ribu dosis dari Kementerian Pertanian (Kementan). Vaksin tersebut untuk penanganan kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) yang masih merebak di Jateng. 

"Hari Senin (13/1/2025) kita sudah ada dropping 40 ribu dosis. Ini sudah kita alokasikan untuk 35 kabupaten/kota," kata Hariyanta kepada Republika ketika ditanya perihal perkembangan vaksinasi hewan ternak dalam penanganan PMK di Jateng, Rabu (15/1/2025).

Baca Juga

Dia menambahkan vaksin itu diterima Pemprov Jateng dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan. Menurut Hariyanta, 40 ribu dosis vaksin dari Kementan tidak hanya didistribusikan ke titik-titik atau daerah-daerah yang sudah melaporkan kasus PMK. Vaksin, tambahnya, turut disalurkan ke desa-desa yang masih nihil kasus tersebut. 

"Kemarin sampai hari ini teman-teman sudah mengambil vaksinnya. Vaksinasi tetap berjalan, pengobatan juga berjalan. Terbukti sudah ada peningkatan hewan yang sembuh dan sebagainya," kata Hariyanta. 

Sebelum memperoleh tambahan pasokan vaksin sebanyak 40 ribu dosis, Pemprov Jateng sudah menerima 8.750 dosis. Hariyanta mengatakan, 8.750 dosis vaksin tersebut telah hampir disalurkan seluruhnya. 

Dia mengungkapkan, hingga Selasa (14/1/2025) pukul 23.59 WIB, kasus PMK di Jateng tercatat sebanyak 4.134 atau bertambah 52 ekor dibandingkan hari sebelumnya. "Kemudian sembuh ada 652 atau ada penambahan 107 ekor. Kemudian yang dipotong itu ada 96 ekor atau ada penambahan dua ekor. Sedangkan yang mati ada 163. Kemudian sisa kasus ada 3.223 atau terjadi penurunan sisa kasus 61 ekor," papar Hariyanta. 

Hariyanta mengatakan, kasus PMK sudah tersebar di 28 dari 35 kabupaten/kota di Jateng. Detailnya mencakup 759 desa/kelurahan dan 264 kecamatan. Menurut Hariyanta, perkembangan kasus PMK di Jateng sudah mulai menurun dalam dua hari terakhir. 

Hariyanta mengungkapkan, terdapat beberapa daerah di Jateng dengan kasus PMK tinggi. "Kalau berdasarkan data, yang terbanyak masih di Blora, Sragen, Pati, Grobogan, Wonogiri, ini kasusnya di atas 300 kasus. Jadi yang terbanyak di Blora 527 kasus, Wonogiri 321 kasus. Terus yang di bawah 200 ada di Karanganyar, Semarang, Klaten, Wonosobo, Tegal, Batang, itu kasusnya di atas 100 sampe 200," ucapnya. 

Dia menambahkan, hingga saat ini Pemprov Jateng terus melaksanakan komunikasi informasi edukasi (KIE) kepada masyarakat, khususnya para peternak. Hal itu karena masih terdapat peternak yang menolak hewan ternaknya divaksinasi. 

"Kita perlu perdalam juga KIE-nya untuk kita pendampingan para peternak, pentingnya vaksin dan sebagainya. Tetap kita lakukan, ini tugas kami untuk melakukan KIE kepada para peternak," kata Hariyanta.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement