Rabu 15 Jan 2025 18:38 WIB

PMK Serang Puluhan Ekor Sapi di Cirebon

Sapi-sapi yang terserang PMK itu tersebar di enam desa.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Karta Raharja Ucu
Petugas menyuntikkan vaksin cavac penyakit mulut dan kuku (PMK) ke sapi ternak di Peternakan Mutiara Halim, Cipondoh, Tangerang, Banten, Selasa (14/5/2024). Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang memasifkan vaksinasi PMK dan pemberian multivitamin pada 2.000 ekor sapi ternak pada tahun 2024 guna menjaga kesehatan sapi dan mencegah penyebaran PMK.
Foto: ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin
Petugas menyuntikkan vaksin cavac penyakit mulut dan kuku (PMK) ke sapi ternak di Peternakan Mutiara Halim, Cipondoh, Tangerang, Banten, Selasa (14/5/2024). Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang memasifkan vaksinasi PMK dan pemberian multivitamin pada 2.000 ekor sapi ternak pada tahun 2024 guna menjaga kesehatan sapi dan mencegah penyebaran PMK.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Puluhan ekor sapi di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, dilaporkan terserang penyakit mulut dan kuku (PMK). Selain penanganan medis, upaya pengobatan juga dilakukan dengan menggunakan obat tradisional.

Berdasarkan data dari Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, hingga 14 Januari 2025, tercatat ada 38 ekor sapi yang dilaporkan menderita PMK. Dari jumlah tersebut, dua ekor sapi telah dinyatakan sembuh.

Sapi-sapi yang terserang PMK itu tersebar di enam desa. Yakni, Desa Dukuhwidara, Kecamatan Pabedilan empat ekor, Desa Sukadana, Kecamatan Pabuaran empat ekor dan Desa Pabedilan Kidul, Kecamatan Pabedilan satu ekor.

Selain itu, di Desa Pasaleman, Kecamatan Pasaleman tiga ekor, Desa Gebang, Kecamatan Gebang 19 ekor dan Desa Dompyong Wetan, Kecamatan Pabedilan lima ekor. “Alhamdulillah sampai saat ini kasus PMK di Kabupaten Cirebon relatif terkendali. Sudah ada yang sembuh,” ujar Kabid Peternakan Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Durahman, Rabu (15/1/2025).

Ia memastikan, hingga kini tidak ada kasus pemotongan paksa atau kematian akibat PMK di Kabupaten Cirebon. Durahman berharap, PMK tidak sampai menyebar luas pada hewan ternak di daerah lainnya. Untuk itu, pihaknya terus melakukan mitigasi sesuai instruksi dari Kementerian Pertanian dan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat.

Adapun langkah yang dilakukan untuk mengatasi penyebaran PMK di antaranya berupa vaksinasi dan pengobatan. Selain itu, pemberian vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh hewan ternak yang terpapar PMK.

“Kami juga mendampingi peternak melalui UPT nakeswan,” jelas Durahman.

Durahman mengakui, dalam menangani hewan yang diserang PMK, pengobatan luka pada bagian kaki sapi menjadi tantangan tersendiri. Pasalnya, selain menopang beban berat badannya, kaki sapi juga bersentuhan langsung dengan tanah.

Selain pengobatan dari petugas kesehatan hewan, peternak juga menambahkan dengan obat-obatan tradisional pada hewan ternak mereka yang terserang PMK. Seperti misalnya menggunakan sitrun, gom untuk anak-anak dan jeruk, untuk mengobati luka di bagian mulut.

“Virus PMK tidak tahan terhadap asam. Jadi, dengan perlakuan yang tepat, hewan ternak bisa sembuh,” ucapnya.

Para peternak pun diimbau untuk terus menjaga kebersihan ternak mereka maupun kandangnya. Selain itu, selalu mengikuti anjuran dari dinas untuk mencegah penyebaran virus tersebut.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement