Kamis 16 Jan 2025 08:30 WIB

BNI Bidik Pertumbuhan Kredit Hingga 13 Persen Didukung Hilirisasi 

Sektor hilirisasi akan jadi penopang utama pencapaian target pertumbuhan kredit.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Gita Amanda
BNI menargetkan pertumbuhan kredit pada 2025 akan mencapai 10 hingga 13 persen Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengungkapkan sektor hilirisasi akan menjadi penopang utama.
Foto: BNI
BNI menargetkan pertumbuhan kredit pada 2025 akan mencapai 10 hingga 13 persen Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengungkapkan sektor hilirisasi akan menjadi penopang utama.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk ( BNI) menargetkan pertumbuhan kredit pada 2025 akan mencapai 10 hingga 13 persen Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengungkapkan sektor hilirisasi akan menjadi penopang utama dalam pencapaian target tersebut, karena kebutuhan akan hilirisasi sangat besar, terutama yang berkaitan dengan kebutuhan pemangku kepentingan, termasuk pemerintah.  

“Lebih banyak ke hilirisasi. Karena, seperti yang saya sampaikan sebelumnya, kebutuhan untuk hilirisasi itu cukup besar,” ujar Royke dalam acara di Hotel Mulia Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (15/1/2025).  

Baca Juga

Royke menjelaskan, satu proyek hilirisasi dapat memerlukan dana yang sangat besar, mencapai 1 miliar dolar AS atau sekitar Rp 15 triliun. Dana tersebut tidak hanya bisa dipenuhi oleh satu bank, melainkan dengan melibatkan beberapa bank melalui skema kredit sindikasi.  

Hingga November 2024, BNI telah menyalurkan total kredit sebesar Rp 60 triliun untuk mendukung hilirisasi di berbagai sektor.  Selain itu, Royke berharap bahwa keputusan Bank Indonesia (BI) untuk memangkas suku bunga menjadi 5,75 persen dapat mendorong pertumbuhan kredit BNI ke depan.  

“Mudah-mudahan ini bisa mendorong ekspansi kredit. Sinyal BI menurunkan suku bunga 0,25 persen tentu sudah sangat positif, dan pasti memberikan dampak positif bagi kami,” tuturnya

Sebagai informasi, BNI telah menyalurkan total kredit sebesar Rp 60 triliun hingga November 2024 untuk sektor hilirisasi. Royke berharap keputusan Bank Indonesia untuk menurunkan suku bunga ke level 5,75 persen dapat mendorong ekspansi kredit ke depannya. “Mudah-mudahan [mendorong ekspansi kredit]. Sinyal BI menurunkan suku bunga 0,25 itu sudah bagus banget, pasti impact-nya positif,” tuturnya.  

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement