REPUBLIKA.CO.ID, GAZA — Pengumuman gencatan senjata di jalur Gaza antara kelompok perlawanan Palestina, Hamas, dengan pemerintah penjajah Israel akhirnya dilakukan di Doha, Qatar, pada Rabu (15/1/2025) waktu setempat. Meski demikian, gencatan senjata tersebut baru diimplementasikan pada Ahad (19/1/2025).
Setelah gencatan senjata disepakati, militer Israel masih melakukan penyerangan kepada warga Gaza. Al Jazeera yang mengutip Quds News Network dan Pusat Informasi Palestina melaporkan, militer Israel telah mengebom sebuah bangunan tempat tinggal di lingkungan Sheikh Radwan di Kota Gaza.
Saluran berita yang sama melaporkan bahwa serangan Israel telah menewaskan lebih dari 30 orang selama beberapa jam terakhir. Sebagian besar di Kota Gaza, sejak pengumuman perjanjian gencatan senjata. Puluhan orang tewas di Gaza saat serangan Israel meningkat usai gencatan senjata
"Seperti yang telah kami laporkan, Pertahanan Sipil Palestina mengatakan bahwa militer Israel telah mengintensifkan serangannya di beberapa bagian Gaza selama sehari terakhir menjelang gencatan senjata yang direncanakan pada Ahad,"ujar Al Jazeera.
Sumber medis di daerah kantong yang terkepung itu kini telah memberi tahu Al Jazeera bahwa sedikitnya 82 orang telah tewas sejak Rabu pagi akibat pengeboman Israel di seluruh jalur Gaza.
Wilayah utara telah mengalami pemboman yang sangat intensif selama beberapa jam terakhir, dengan serangan di lingkungan Sheikh Radwan di Kota Gaza yang menewaskan sedikitnya 12 orang.