Kamis 16 Jan 2025 19:34 WIB

Eks Waketum PSSI Ungkap Naturalisasi Pemain Timnas Masa Lalu untuk Tarik Minat Penonton

Hinca Pandjaitan mengakui perkembangan timnas Indonesia dengan pemain naturalisasi.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Wakil Ketua Umum PSSI periode 2012-2015 Hinca Pandjaitan
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Wakil Ketua Umum PSSI periode 2012-2015 Hinca Pandjaitan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPR RI yang juga mantan Wakil Ketua Umum PSSI periode 2012-2015 Hinca Pandjaitan mengungkapkan naturalisasi yang dilakukan pada eranya menjabat punya banyak misi. Selain berharap kehadiran mereka memperkuat timnas, pemain naturalisasi lebih diharapkan menarik minat penggemar sepak bola, terutama perempuan agar lebih banyak datang langsung ke stadion.

Hal ini diungkapkan Hinca saat menjadi pembicara dalam rilis Survei Indikator Politik Indonesia bertema "Isu-Isu Persepakbolaan di Mata Publik dan Pertaruhan Besar PSSI" pada Kamis (16/1/2025) di Jakarta.

Baca Juga

"Pertama saya sangat respek dengan survei tentang sepak bola, belum pernah terjadi sebelumnya, perhatian publik luar biasa terhadap sepak bola Indonesia saat ini terutama mengenai timnas Indonesia," ujar Hinca.

"Saya cukup lama di PSSI dan tahu juga soal timnas, bahkan era naturalisasi sudah kita mulai dari era Irfan Bachdim pada 2010. Waktu itu kita belum berpikir bagaimana timnas bisa besar karena naturalisasi, tapi untuk menggaet penonton," imbuhnya.

Ia mengingat pada saat awal Irfan Bachdim memperkuat timnas Indonesia. Hinca mengatakan, banyak warga dari luar Jakarta yang menginap di hotel timnas supaya bisa sarapan bersama Irfan

"Jadi harapan FIFA bagaimana mengubah jumlah penonton menjadi lebih banyak. Bahkan, diskusi kala itu kita dianggap sukses bila seperempat penonton di stadion itu yang hadir perempuan," kata Hinca.

Menurut Hinca, dalam hitungan cepat, naturalisasi menjadi fenomenal. Naturalisasi, kata dia, sebagai konsekuensi yang tidak bisa ditolak karena sepak bola jadinya melampaui batas-batas wilayah negara.

Saat ini, kata dia, naturalisasi yang dilakukan PSSI untuk membuat timnas Indonesia jadi lebih tangguh. Naturalisasi tidak ada yang dilanggar baik aturan FIFA maupun aturan kewarganegaraan. Negara dan DPR juga membantu.

"Saat ini, Ketua Umum PSSI Erick Thohir dapat momentum yang luar biasa, dukungan negara luar biasa, membantu pendanaan serta mau menyiapkan infrastruktur. Negara turun tangan boleh, bantu pendanaan melalui APBN, tetapi negara tak boleh campur tangan ke hal teknis," ungkapnya.

Hinca mengatakan, mau tidak mau, pergantian pelatih timnas merupakan kedaulatan murni federasi yang harus dihormati. Penonton hanya bisa mengomentari.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by SKOR.ID (@skorindonesia)

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement