Jumat 17 Jan 2025 00:05 WIB

Naskah Khutbah Jumat: Palestina, Simbol Keteguhan Iman dan Persatuan Umat Islam

Nabi mengajarkan kepada kita terus berdoa untuk menganugerahkan pertolongan.

Warga Palestina merayakan pengumuman kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel di Deir al-Balah, Jalur Gaza tengah, Rabu, 15 Januari 2025.
Foto: AP Photo/Abdel Kareem Hana
Warga Palestina merayakan pengumuman kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel di Deir al-Balah, Jalur Gaza tengah, Rabu, 15 Januari 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ustadz Fatihunnada, Dosen Fakultas Dirasat Islamiyyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Khutbah I

Baca Juga

اَلحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ. القَائِلِ فِي كِتَابِهِ الكَرِيْمِ: وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ رُسُلًا اِلٰى قَوْمِهِمْ فَجَاۤءُوْهُمْ بِالْبَيِّنٰتِ فَانْتَقَمْنَا مِنَ الَّذِيْنَ اَجْرَمُوْاۗ وَكَانَ حَقًّا عَلَيْنَا نَصْرُ الْمُؤْمِنِينَ (الروم: ٤٧). وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ. أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ المُصَلُّونَ. اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

Hadirin sidang Jumat yang dirahmati Allah!

Negeri Palestina adalah negeri yang bersejarah dan suci bagi umat Islam. Negeri para Nabi seperti Ibrahim, Ishaq, Ya’qub, Yusuf, Luth, Daud, Sulaiman, Zakariya, Yahya, Isa, dan lainnya.

Negeri para sahabat Nabi Muhammad saw seperti ‘Ubadah bin Shamit, Syaddad bin Aus, Usamah bin Zaid bin Haritsah, Watsilah bin al-Asqa’, Dihyah al-Kalbi, Aus bin Shamit, Mas’ud bin Aus, dan lainnya. Negeri para ulama seperti Malik bin Dinar, Sufyan ats-Tsauri, Ibnu Syihab al-Zuhri, Imam Syafi’i, dan lainnya.

Negeri yang diberkahi dengan keberadaan Masjid al-Aqsha sebagai kiblat pertama umat Islam. Selama 13 tahun di Mekkah dan 17 bulan di Madinah, Nabi Muhammad saw salat menghadap Masjid al-Aqsha.

Masjid al-Aqsha juga disebut sebagai masjid kedua yang dibangun dalam sejarah ibadah umat Islam setelah Masjid al-Haram. Hal ini dikutip oleh Imam al-Bukhari dalam kitab Shahihul Bukhari, juz 4, halaman 145:

قَالَ: قُلْتُ يَا رَسُولَ اللهِ، أَيُّ مَسْجِدٍ وُضِعَ فِي الأَرْضِ أَوَّلَ؟ قَالَ: المَسْجِدُ الحَرَامُ قَالَ: قُلْتُ: ثُمَّ أَيٌّ؟ قَالَ المَسْجِدُ الأَقْصَى قُلْتُ: كَمْ كَانَ بَيْنَهُمَا؟ قَالَ: أَرْبَعُونَ سَنَةً

Artinya, “Abu Dzar berkata, ‘Aku bertanya kepada Nabi, “Wahai Rasulullah, masjid manakah yang pertama kali dibangun di bumi ini?” Nabi menjawab Masjid al-Haram. Aku bertanya lagi, “Kemudian masjid mana setelahnya?” Nabi menjawab “Masjid al-Aqsha.” Aku bertanya lagi, “Berapa lama jarak antara keduanya?” Nabi menjawab 40 tahun’.”

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement