Kamis 16 Jan 2025 21:56 WIB

Bayarkan Dividen Interim Rp 20,33 Triliun, BRI Setor Rp 10,88 Triliun Ke Negara

Pemegang saham mendapatkan Rp 135 per saham dan dibayarkan pada 15 Januari 2025.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) menunjukkan komitmennya dalam memberikan kontribusi nyata kepada penerimaan negara dengan menyetor dividen interim sebesar Rp 10,88 triliun.
Foto: dok Republika
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) menunjukkan komitmennya dalam memberikan kontribusi nyata kepada penerimaan negara dengan menyetor dividen interim sebesar Rp 10,88 triliun.

REPUBLIKA.CO.ID, 

JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) menunjukkan komitmennya dalam memberikan kontribusi nyata kepada penerimaan negara dengan menyetor dividen interim sebesar Rp 10,88 triliun. Jumlah ini merupakan bagian dari total pembayaran dividen interim BRI sebesar Rp 20,33 triliun, yang setara dengan pP 135 per lembar saham dan telah dibayarkan pada Rabu (15/1/2025).

Baca Juga

Berdasarkan struktur kepemilikan saham, negara menguasai 53,51 persen atau setara 80,61 miliar saham BRI, sementara 46,49 persen sisanya atau 70,04 miliar saham dimiliki publik. Dari total dividen tersebut, negara memperoleh Rp 10,88 triliun, sementara pemegang saham publik menerima Rp 9,45 triliun.

Terkait dengan hal tersebut, Direktur Utama BRI Sunarso menjelaskan bahwa sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), BRI memiliki kewajiban menyetorkan dividen kepada negara melalui pembayaran dividen. Dirinya juga menegaskan bahwa laba yang dihasilkan perseroan tidak hanya menjadi hak pemegang saham, tetapi juga memainkan peran penting dalam mendukung keberlanjutan pembangunan nasional.

“Melalui pembayaran dividen, mayoritas laba BRI kembali ke negara dan dimanfaatkan untuk berbagai program pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Ini adalah bentuk nyata dari kontribusi kami terhadap negara," jelas Sunarso.

Sebagaimana diketahui, pembagian dividen interim 2024 oleh BRI didasarkan pada kinerja keuangan per 30 September 2024, dimana BRI secara konsolidasian berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp 45,36 triliun.

Sunarso juga menjelaskan bahwa pembagian dividen interim mencerminkan keberhasilan BRI dalam menjaga kinerja keuangan yang solid, didukung oleh modal dan likuiditas yang memadai. Per September 2024, rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) BRI tercatat sebesar 26,76 persen, sementara Loan to Deposit Ratio (LDR) berada di level yang memadai sebesar 89,18 persen.

Langkah strategis ini tidak hanya menjadi sinyal positif bagi pasar modal, tetapi juga menunjukkan konsistensi BRI dalam menjalankan transformasi bisnis untuk menciptakan nilai jangka panjang bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan. Dengan fundamental yang kuat, BRI optimis dapat terus berkontribusi pada pembangunan ekonomi nasional.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement