Jumat 17 Jan 2025 10:02 WIB

IHSG Diprediksi Variatif Seiring Sentimen Domestik dan Global

IHSG dibuka menguat 6,74 poin atau 0,09 persen ke posisi 7.114,26.

Pekerja mengamati layar yang menampilkan data pergerakan perdagangan saham saat pembukaan perdagangan saham, (ilustasi). IHSG dibuka menguat 6,74 poin atau 0,09 persen ke posisi 7.114,26.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pekerja mengamati layar yang menampilkan data pergerakan perdagangan saham saat pembukaan perdagangan saham, (ilustasi). IHSG dibuka menguat 6,74 poin atau 0,09 persen ke posisi 7.114,26.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat diperkirakan bergerak variatif seiring dengan adanya sentimen domestik dan global. IHSG dibuka menguat 6,74 poin atau 0,09 persen ke posisi 7.114,26. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 0,92 poin atau 0,11 persen ke posisi 826,94.

"Para pelaku pasar harus tetap waspada risiko geopolitik, sebab gencatan senjata Israel dan Hamas di Gaza terancam batal. Ini karena kabinet Israel masih akan memberikan suara pada Jumat (17/01) mengenai kesepakatan gencatan senjata Gaza dan pembebasan sandera," sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat (17/1/2025).

Baca Juga

Dari mancanegara, Bank of America juga melampaui estimasi laba bersih, tetapi sahamnya turun sekitar 1 persen, yang mana hasil ini muncul sehari setelah rekan-rekan sektor keuangan lainnya seperti JPMorgan Chase dan Goldman Sachs juga mengalahkan estimasi laba kuartal keempat.

Musim laporan keuangan sejauh ini dimulai dengan kuat, dengan 77 persen perusahaan yang telah melaporkan hasilnya melampaui ekspektasi.

Dari regional, pada hari ini, Jumat (17/01), China akan mengumumkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV 2024, yang diperkirakan akan tumbuh lebih cepat menjadi 5,1 persen year on year (yoy), dibandingkan kuartal III 2024 yang sebesar 4,6 persen (yoy).

Dari dalam negeri, penguatan indeks merespon setelah diturunkannya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate yakni sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,75 persen, merupakan penurunan suku bunga pertama di tahun ini.

Kebijakan suku bunga yang mengejutkan dari BI membuat yield obligasi Indonesia tenor 10 tahun turun setelah sebelumnya mencatatkan posisi tertinggi sejak November 2022 yakni 7,298 persen..

Sementara itu, bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street mengakhiri tren kenaikan selama tiga hari, karena saham teknologi besar mengalami penurunan. Indeks pasar saham S&P 500 tergelincir 0,21 persen ke level 5.937,34.

Indeks Nasdaq Composite, yang didominasi saham teknologi, turun 0,89 persen ke 19.338,29, sementara Dow Jones Industrial Average turun 68,42 poin, atau 0,16 persen ke 43.153,13. Morgan Stanley melampaui ekspektasi laba, mendorong sahamnya naik 4 persen.

Bursa saham regional Asia pagi ini, antara lain indeks Nikkei melemah 118,81 poin atau 0,31 persen ke 38.593,11, indeks Shanghai melemah 2,13 poin atau 0,07 persen ke 3.238,81, indeks Kuala Lumpur melemah 4,20 poin atau 0,27 persen ke 1.572,26, dan indeks Strait Times menguat 6,51 poin atau 0,17 persen ke 3.782,26.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement