Jumat 17 Jan 2025 12:53 WIB

Alasan Damkar Kesulitan Cari Korban Kebakaran Glodok Plaza

Sejauh ini dilaporkan enam korban meninggal dunia dan 14 masih hilang.

Petugas pemadam kebakaran berkomunikasi saat melakukan proses pendinginan setelah terjadi kebakaran di Glodok Plaza, Jakarta, Kamis (16/1/2025).  Sebanyak 45 unit mobil dan 230 personil pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi kebakaran Glodok Plaza yang terjadi pada Rabu (15/1/2025) malam. Menurut data sementara hingga pukul 13.23 WIB hari ini, Tim gabungan berhasil mengevakuasi 9 orang korban selamat dan 7 orang masih dalam pencarian.
Foto: Republika/Prayogi
Petugas pemadam kebakaran berkomunikasi saat melakukan proses pendinginan setelah terjadi kebakaran di Glodok Plaza, Jakarta, Kamis (16/1/2025). Sebanyak 45 unit mobil dan 230 personil pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi kebakaran Glodok Plaza yang terjadi pada Rabu (15/1/2025) malam. Menurut data sementara hingga pukul 13.23 WIB hari ini, Tim gabungan berhasil mengevakuasi 9 orang korban selamat dan 7 orang masih dalam pencarian.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Enam korban meninggal dan 14 lainnya sejauh ini masih dinyatakan hilang dalam peristiwa kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat. Petugas pemadam kebakaran (damkar) mengaku mengalami kesulitan dalam mencari dan mengevakuasi korban kebakaran gedung Glodok Plaza karena banyaknya sekat ruangan dan tumpukan puing di atas gedung.

"Tumpukan puing dan spandek (baja ringan untuk atap) ditambah adanya sekat-sekat ruangan. Ini tentunya mempersulit kita mencari korban atau menuntaskan pemadaman," kata Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat, Syarifudin kepada wartawan di lokasi, Jumat (17/1/2025).

Baca Juga

Selain itu, kata Syarif, proses pemadaman menjadi semakin sulit lantaran area pemadaman yang luas, banyaknya material yang mudah terbakar, serta atap lantai sembilan yang runtuh. "Kendala pertama adalah area cukup luas. Material yang ada di karaoke di lantai 7, 8, dan 9 itu mudah terbakar. Kemudian lantai sembilan atapnya runtuh, (kemudian) semua baja ringan serta tertutup spandek," ungkap Syarif melanjutkan.

Hingga kini, pihak Syarif telah menemukan enam orang meninggal dunia dalam kebakaran tersebut. Lima dari enam jenazah tersebut telah dievakuasi menuju Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Adapun korban hilang yang dilaporkan juga telah bertambah dari 11 menjadi 14 orang, yakni Ade Aryati (29), Sinta Amelia (20), Aldrinas (29), Aulia Belinda (28), Odima Yukari (25), Deri Saiki (25), Indira Seviana Bela (25) dan Keren Shalom J (21), Intan Mutiara (26), Desty dan Zukhi Radja (42), Chika Adinda Yustin (26), Muljadi (56) dan Dian Cahyadi (38).

Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Kepada Dinas Gulkarmat DKI Jakarta Satriadi Gunawan meminta kepada para pemilik toko agar tidak memasuki gedung Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat yang dilanda kebakaran sebelum dinyatakan aman.

"Pemadaman belum kita nyatakan selesai. Jadi, kami melarang semuanya untuk masuk ke dalam gedung," ujar  di kawasan Glodok, Jakarta Barat, Kamis malam.

Selain karena pemadaman belum rampung dilakukan, peringatan itu disampaikan lantaran ada sejumlah pemilik toko yang hendak masuk untuk menyelamatkan barangnya.

"Karena kan ada juga yang pemilik toko yang berusaha untuk menyelamatkan. Karena kondisi ini bangunannya sudah tidak stabil, maka kami imbau untuk tidak masuk ke dalam sebelum (pemadaman) kami nyatakan selesai," tutur Satriadi.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement