Jumat 17 Jan 2025 14:09 WIB

Viral Bayi Meninggal Diduga karena Sleep Training, Ini Tips Aman Menurut Pakar

Sebelum memulai sleep training, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter anak.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Bayi (ilustrasi). Ada beberapa hal penting yang perlu dipahami orang ketika menerap sleep training pada bayi.
Foto: www.freepik.com
Bayi (ilustrasi). Ada beberapa hal penting yang perlu dipahami orang ketika menerap sleep training pada bayi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Viral sebuah video tragis yang menunjukkan seorang bayi berusia empat bulan yang meninggal dunia setelah dibiarkan menangis selama dua jam di crib bayi. Kejadian ini diduga karena orang tua menerapkan metode sleep training.

Dari video yang beredar, sang ibu yang memantau melalui CCTV mengira bayinya sudah tertidur karena tangisan bayi berhenti. Akan tetapi kenyataannya bayi tersebut sudah tidak bernyawa saat diperiksa.

Baca Juga

Menanggapi hal ini, bidan sekaligus dosen di Universitas Negeri Surabaya, Qatrunnada Naqiyyah Khusmitha, mengatakan sleep training memang biasanya dianjurkan untuk bayi berusia 4-6 bulan karena pada usia ini pola tidur bayi mulai teratur. Namun demikian, orang tua tetap harus selalu memprioritaskan keamanan bayi dan selalu memantau bayi dengan penuh perhatian.

“Bagi orang tua yang ingin mencoba sleep training, keselamatan dan kenyamanan bayi harus selalu menjadi yang utama karena tidak ada metode yang lebih penting daripada perhatian dan kasih sayang orang tua dalam merawat buah hati,” kata Qatrunnada dalam keterangan tertulisnya, dikutip pada Jumat (17/1/2025).

Qatrunnada menerangkan, beberapa penelitian memang menunjukkan bahwa sleep training dapat membantu bayi belajar tidur mandiri, tetapi pelaksanaannya membutuhkan edukasi dan pemahaman yang tepat. Berikut beberapa tips aman penerapan sleep training menurut Qatrunnada:

1. Konsultasikan dengan dokter anak

Sebelum memulai sleep training, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis anak untuk memastikan metode yang digunakan sesuai dengan kebutuhan bayi.

2. Pilih metode sleep training yang tepat

Menurut Qatrunnada, ada dua metode sleep training yang bisa dipilih. Pertama metode ferber di mana orang tua membiarkan bayi menenangkan diri sendiri dengan melakukan pemeriksaan berkala dalam interval waktu yang meningkat.

Kedua, metode Cry-It-Out (CIO) yaitu bayi dibiarkan tertidur sendiri tanpa intervensi orang tua. Namun metode ini harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan tidak dianjurkan untuk bayi yang masih sangat kecil.

3. Pastikan lingkungan tidur aman

Qatrunnada mengatakan orang tua perlu menciptakan lingkungan tidur yang aman dengan meletakkan bayi tidur telentang di atas kasur yang keras tanpa bantal, selimut, atau mainan. Lalu pastikan suhu ruangan nyaman, tidak terlalu panas atau dingin. Hindari juga berbagi tempat tidur dengan bayi untuk mencegah risiko kecelakaan.

4. Respons tangisan secara bijak

Jika bayi menangis terus-menerus dan tidak menunjukkan tanda-tanda akan tenang, segera dekati dan tenangkan bayi. Qatrunnada meminta orang tua tidak memaksakan metode sleep training, jika bayi tampak tidak nyaman dan stres.

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement