Jumat 17 Jan 2025 16:41 WIB

Nelayan Gelar Aksi Penyegelan Pagar Laut di Tangerang, Ini Pesan Mereka untuk Prabowo

Aksi penyegelan pagar laut didanai patungan oleh paguyuban nelayan Tanjung Sari.

Rep: Muhammad Noor Alfian Choir/ Red: Andri Saubani
Nelayan merapikan jaring usai melaut di Kampung Nelayan Kronjo, Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (10/1/2024). Nelayan mengeluhkan sulit mencari tangkapan ikan akibat adanya pagar laut yang membentang di perairan Tangerang, Banten.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Nelayan merapikan jaring usai melaut di Kampung Nelayan Kronjo, Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (10/1/2024). Nelayan mengeluhkan sulit mencari tangkapan ikan akibat adanya pagar laut yang membentang di perairan Tangerang, Banten.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG – Sejumlah nelayan Tanjung Pasir, Teluknaga, Kabupaten Tangerang melakukan aksi penyegelan pagar laut. Para nelayan berharap pemerintah bisa memberikan solusi karena pagar laut dinilai mengganggu aktivisnya.

“Karena mengganggu aktivitas nelayan laut itu kan punya negara kok ada yang pagar agar tanpa izin gitu karena laut bukan punya perorangan atau golongan atau khususnya Tanjung Pasir. Karena areanya kan ada di Tanjung pasir,” kata ketua Paguyuban Nelayan Tanjung Pasir, Awi, Jumat (17/1/2025).

Baca Juga

Pihaknya juga berharap aksi tersebut dapat direspons oleh pemerintah daerah maupun pusat. Ia juga berharap aksi tersebut mendapat respons dan solusi dari presiden Prabowo Subianto.

“Harapan kami, ada tindak lanjut dari pemerintah kabupaten, provinsi, pusat atau bapak presiden yang tercinta bapak presiden Prabowo Subianto semoga Pak Prabowo menindaklanjuti aksi kami hari ini, karena kami sangat takut dengan kegiatan-kegiatan yang menyandera kami seperti pemagaran itu karena kami merasa dirugikan juga oleh aksi itu,” katanya.

Disinggung soal sumber dana kegiatan aksi tersebut, Awi mengatakan itu adalah swadaya nelayan. Ia mengatakan para nelayan menyumbang uang seadanya untuk membuat banner penyegelan. Ia juga menegaskan jika aksi tersebut murni untuk menyuarakan keresahan nelayan atas pagar laut.

“Kami mandiri dan tidak ikut-ikutan, kami swadaya masyarakat untuk masalah dananya ada yang 10 ribu rupiah ada yang 20 ribu rupiah ada yang 8 ribu rupiah untuk bikin spanduk, untuk menyuarakan aspirasi kami, suara kami sebagai nelayan yang merasa terganggu oleh pemagaran laut itu,” katanya

Pihaknya mengatakan banner penyegelan tersebut juga dipasang di beberapa titik agar masyarakat yang bukan nelayan juga mengetahui. “Ada banner lagi kita mau pasang di tugu selamat datang di Tanjung pasir, supaya publik juga tahu bahwa kami menolak pemagaran laut,” katanya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement