Jumat 17 Jan 2025 17:03 WIB

Menko Airlangga Paparkan Strategi Pemerintah untuk Pertumbuhan Ekonomi 2025

Indonesia tidak sepenuhnya kebal terhadap tantangan ekonomi global.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Gita Amanda
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan sejumlah strategi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah situasi global yang belum stabil.
Foto: Republika/Prayogi
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan sejumlah strategi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah situasi global yang belum stabil.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan sejumlah strategi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah situasi global yang belum stabil. Hal tersebut ia sampaikan dalam acara Investor Daily Roundtable di Jakarta pada pekan ini.

"Situasi global yang masih belum stabil tentunya berimplikasi terhadap beberapa sektor unggulan Indonesia. Dan saya menyampaikan sejumlah strategi pemerintah mendorong pertumbuhan ekonomi 2025," ujar Airlangga.  

Beberapa langkah strategis yang dipaparkan oleh Airlangga meliputi peningkatan daya beli masyarakat, menarik investasi asing langsung (FDI), serta pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).  "Untuk itu kita perlu militansi dan optimisme dalam upaya mencapai berbagai target yang sudah direncanakan. Tentunya kolaborasi sebagai kunci keberhasilan," tambahnya.  

Dalam acara tersebut, Airlangga juga mengingatkan Indonesia tidak sepenuhnya kebal terhadap tantangan ekonomi global. “Tentu, kita tidak kebal terhadap tantangan ke depan. Namun, dengan situasi yang ada sekarang, pemerintah berhati-hati, dan oleh karena itu berbagai kebijakan dilakukan untuk meningkatkan daya tahan perekonomian serta menjaga stabilitas nilai tukar,” ujarnya.

Dinamika global, termasuk fluktuasi nilai tukar, masih menjadi faktor yang harus diantisipasi. “Jika dibandingkan dengan Jepang, Turki, atau Brazil, kita relatif lebih terkendali, meskipun tentu dinamika global tetap berdampak pada nilai tukar kita,” tambahnya.  

Meski demikian, pemerintah mengupayakan berbagai langkah untuk memastikan kondisi perdagangan dan keuangan tetap positif. Neraca perdagangan terakhir mencatat surplus, yang menjadi salah satu indikator penting kestabilan ekonomi Indonesia.  

Airlangga juga menyoroti keberhasilan pemerintah dalam mengelola inflasi, meskipun tekanan global masih ada. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki tim pengendalian inflasi di pusat dan daerah. 

"Pemerintah memonitor inflasi hampir setiap minggu untuk memastikan kenaikan harga komoditas, seperti cabai dan bawang, dapat segera diatasi,” kata dia.

Diskusi dalam acara ini juga mengangkat tema outlook ekonomi Indonesia tahun 2025, dengan membahas berbagai peluang dan tantangan di tengah tekanan global. Acara tersebut dihadiri oleh para pemangku kepentingan dari sektor pemerintah, swasta, dan akademisi, yang turut memberikan pandangan strategis demi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement