REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Setelah perjuangan panjang dan penuh pengorbanan, rakyat Palestina di Gaza akhirnya meraih kemenangan besar. Kesepakatan gencatan senjata yang dimulai pada Ahad, 19 Januari 2025, menandai berakhirnya agresi militer Israel yang telah berlangsung selama lebih dari 460 hari. Yayasan Amanah Kemanusiaan Global (AMAL) menyambut gembira kabar ini dan berharap rakyat Gaza dapat kembali ke rumah dan dapat melanjutkan hidup mereka dengan aman dan damai.
“Gencatan senjata ini membuktikan bahwa Israel tidak memiliki kendali apapun terhadap warga Gaza. Lebih dari 460 hari mereka mencoba menguasai Gaza namun berakhir dengan kegagalan yang memalukan. Kemenangan ini adalah kemenangan kemanusiaan atas kekejaman. Kemenangan ini juga menjadi momentum bagi dunia untuk mengakui hak-hak dasar rakyat Palestina dan mendesak solusi politik yang adil dan berkelanjutan,” ujar Ketua Yayasan AMAL, Ridwan Kamaludin melalui keterangan, Jumat (17/1/2025).
Empat hal yang disoroti oleh AMAL terkait kesepakatan genjatan senjata antara pejuang Palestina dan Israel adalah sebagai berikut.
Penghentian serangan militer secara total: Kedua belah pihak sepakat untuk menghentikan segala bentuk serangan militer. Sudah terlalu banyak warga sipil yang menjadi korban dan AMAL berharap tidak ada lagi korban berjatuhan ke depannya.
Pembukaan perbatasan: Israel akan membuka kembali perbatasan Gaza untuk pengiriman bantuan kemanusiaan dan barang-barang komersial. Hal ini akan dimanfaatkan oleh tim implementasi AMAL untuk mendistribusikan bantuan secara lebih masif lagi.
Pembebasan tahanan: Israel akan membebaskan sejumlah tahanan Palestina sebagai bagian dari kesepakatan. AMAL berharap anak-anak dan wanita yang ditahan oleh Israel selama ini dibebaskan seluruhnya tanpa terkecuali.
Rekonstruksi Gaza: Kedua belah pihak sepakat untuk bekerja sama dalam upaya rekonstruksi Gaza yang hancur akibat konflik. Di awal 2025 ini, AMAL telah menyiapkan sejumlah program rekonstruksi, baik berupa infrastruktur seperti wakaf sumur dan ambulance ataupun bantuan pangan untuk perbaikan gizi warga Gaza. Khusus program Wakaf Sumur, awal tahun ini AMAL sudah melaksanakan pembangunan sumur di Distrik Al-Nasr, Gaza Utara dengan total penerima manfaat 3.180 orang.
Drs. Achmad Setiyaji selaku Ketua Dewan Pembina Yayasan AMAL menegaskan bahwa kemenangan ini bukanlah tujuan akhir. “Ini adalah awal dari perjuangan umat Islam yang sesungguhnya dengan mengirimkan bantuan dengan lebih optimal lagi. Kita harus lebih memperkuat doa kita untuk keselamatan warga Gaza yang saat ini mulai berangsur-angsur kembali ke rumah mereka. Boikot produk-produk yang terafiliasi Israel harus kita pertahankan karena itu terbukti melemahkan perekonomian mereka,” pungkas Achmad.
Mari kita jadikan kemenangan ini sebagai momentum untuk memperkuat solidaritas kita terhadap Palestina. Dengan terus memberikan dukungan, kita dapat membantu rakyat Palestina membangun masa depan yang lebih baik melalui link http://s.id/pembacarepublikapeduli. Sumbangsih kita, sebesar apa pun, akan menjadi secercah harapan bagi warga Gaza.