REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) akhir pekan pada Jumat (17/1/2025) sore ditutup naik mengikuti penguatan mayoritas bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup menguat 47,96 poin atau 0,66 persen ke posisi 7.154,66. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 4,42 poin atau 0,53 persen ke posisi 832,28.
“IHSG dan bursa regional Asia cenderung menguat saat pasar fokus pada pelantikan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) serta merespons rilis data ekonomi China," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.
Dari mancanegara, sejumlah faktor tampaknya turut menopang perdagangan hari ini. Pasar masih khawatir terhadap kebijakan Donald Trump terkait arah kebijakan ekonomi dan geopolitik yang berpotensi memicu konflik, mulai dari perang dagang hingga ketegangan geopolitik.
Di sisi lain, solidnya data ekonomi Amerika Serikat (AS) kembali menekan imbal hasil US Treasury lebih lanjut, sehingga meningkatkan spekulasi pasar terhadap kebijakan The Fed. Gubernur The Fed, Christopher Waller, juga mengindikasikan pada Kamis (16/01) bahwa tiga atau empat penurunan suku bunga masih mungkin terjadi jika data ekonomi melemah lebih lanjut.
Sementara itu, pasar merespons data ekonomi China yang tumbuh 5,4 persen (yoy) pada kuartal IV 2024, meningkat dari 4,6 persen (yoy) pada kuartal III dan melampaui estimasi pasar sebesar 5,0 persen (yoy).
Hal ini menunjukkan bahwa serangkaian langkah stimulus yang diluncurkan sejak September tahun lalu berhasil menghidupkan kembali pertumbuhan ekonomi yang terhenti dan mengurangi tantangan yang terus-menerus, seperti risiko deflasi, permintaan yang lesu, dampak berkelanjutan dari penurunan sektor properti, serta utang pemerintah daerah yang tinggi.
Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, enam sektor menguat yaitu dipimpin sektor properti sebesar 1,44 persen, diikuti oleh sektor barang konsumen non primer dan sektor teknologi yang masing-masing naik sebesar 1,39 persen dan 1,38 persen.
Sedangkan, empat sektor yang turun yaitu sektor transportasi & logistik turun paling dalam minus 0,59 persen, diikuti oleh sektor barang baku dan sektor keuangan yang masing- masing turun sebesar 0,23 persen dan 0,19 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu RATU, PTIS, AGAR, JECC dan CPRO. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni BRRC, GULA, GPSO, KEJU dan YELO.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.320.000 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 21,15 miliar lembar saham senilai Rp12,12 triliun. Sebanyak 257 saham naik 345 saham menurun, dan 353 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei melemah 121,14 poin atau 0,31 persen ke 38,451,46, indeks Shanghai menguat 5,79 poin atau 0,18 persen ke 3.241,82, indeks Kuala Lumpur menguat 11,18 poin atau 0,72 persen ke 1.566,72, dan indeks Strait Times menguat 9,65 poin atau 0,25 persen ke 3.810,78.