Jumat 17 Jan 2025 21:14 WIB

Professor Youngjo Lee dan Kunyoung Ro Kunjungi UBSI, Bahas Teknologi AI Hingga Startup

Acara ini menjadi momen berharga untuk berbagi wawasan.

Dalam rangka mengunjungi Indonesia, Professor Youngjo Lee, akademisi terkemuka dari Dankook University dan Seoul National University, bersama Kunyoung Ro, ahli startup dengan pengalaman mendunia, hadir di Gedung Rektorat Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) kampus Kramat, dalam rangka program International Visiting Professor, Rabu (15/1/2024).
Foto: Universitas BSI
Dalam rangka mengunjungi Indonesia, Professor Youngjo Lee, akademisi terkemuka dari Dankook University dan Seoul National University, bersama Kunyoung Ro, ahli startup dengan pengalaman mendunia, hadir di Gedung Rektorat Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) kampus Kramat, dalam rangka program International Visiting Professor, Rabu (15/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam rangka mengunjungi Indonesia, Professor Youngjo Lee, akademisi terkemuka dari Dankook University dan Seoul National University, bersama Kunyoung Ro, ahli startup dengan pengalaman mendunia, hadir di Gedung Rektorat Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) kampus Kramat, dalam rangka program International Visiting Professor, Rabu (15/1/2024). Dengan mengusung tema “Knowledge Sharing”, acara ini menjadi momen berharga untuk berbagi wawasan dan mempererat kolaborasi lintas negara. Kehadiran kedua tokoh tersebut disambut hangat oleh jajaran pimpinan UBSI, termasuk Rektor Prof Dr Ir Mochamad Wahyudi, serta perwakilan dari LLDikti Wilayah III Jakarta.

Dalam pertemuan itu, Professor Lee menyampaikan pandangannya mengenai perkembangan Artificial Intelligence (AI) yang kini menjadi tulang punggung berbagai inovasi di era modern.

Baca Juga

“AI adalah kekuatan masa depan. Penting bagi setiap institusi untuk membangun komunikasi intens dan harmoni kolaborasi agar inovasi dapat diwujudkan secara nyata,” ujar Lee.

Sementara itu, Kunyoung Ro membawa energi dan motivasi baru melalui kisahnya membangun startup. Ia menjelaskan betapa pentingnya koordinasi antara berbagai pihak dalam menciptakan ekosistem bisnis yang sukses.

“Memulai startup adalah tentang keberanian bermimpi besar dan bekerja keras. Dukungan pemerintah, pendidikan, dan komunitas sangat diperlukan untuk mewujudkan keberhasilan,” katanya.

Sementara itu, Prof Dr Ir Mochamad Wahyudi, Rektor UBSI menyampaikan opininya tentang AI dan bisnis startup. Menurutnya, kedua itu adalah pilar yang saling melengkapi di era transformasi digital ini. Sebagai universitas yang berkomitmen mencetak generasi unggul, UBSI melihat teknologi, khususnya AI, bukan hanya sebagai alat, tetapi juga peluang untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi mahasiswa.

"Kami ingin mendorong mahasiswa untuk tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga pencipta solusi yang mampu menjawab tantangan global. Di sisi lain, bisnis startup memberikan ruang bagi anak muda untuk mewujudkan ide-ide besar mereka. Dunia startup membutuhkan keberanian, kolaborasi, dan wawasan strategis. Kami di UBSI selalu berupaya menyediakan ekosistem yang mendukung, termasuk jejaring internasional seperti ini, agar mahasiswa memiliki akses ke ilmu dan pengalaman praktis dari pakar-pakar dunia," ungkapnya.

"Kami percaya bahwa kolaborasi dengan figur-figur hebat seperti Professor Youngjo Lee dan Kunyoung Ro akan semakin memperkaya wawasan mahasiswa kami. Ini adalah langkah kecil, tetapi berarti, dalam perjalanan UBSI untuk terus berperan sebagai institusi pendidikan yang mampu menjembatani potensi generasi muda Indonesia dengan kebutuhan industri global," tutupnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement