Senin 20 Jan 2025 05:34 WIB

Usai 471 Hari Bertempur, Ini Pesan Epik Abu Ubaida Setelah Gencatan Senjata

Perlawanan berhasil menghadapi musuh meski dengan persenjataan terbatas.

Juru Bicara Brigade al-Qassam Abu Ubaida.
Foto: Dok Hamas
Juru Bicara Brigade al-Qassam Abu Ubaida.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA — Juru bicara Brigade al-Qassam Abu Ubaida pada Ahad (19/1/2025), menegaskan, pencapaian kesepakatan untuk menghentikan agresi penjajah Israel dan genosida di Gaza telah menjadi tujuan perlawanan. Pernyataan tersebut disampaikan sayap militer Hamas beberapa jam setelah gencatan senjata berlaku usai 471 hari bertempur tanpa henti di jalur Gaza.

Abu Ubaida memulai dengan memberi hormat kepada rakyat Gaza karena telah menciptakan kisah epik yang akan selamanya menjadi tonggak sejarah rakyat Palestina. Ia menyoroti bahwa selama Pertempuran Badai Al-Aqsa, banyak front dibuka untuk melawan entitas pendudukan Israel, bahkan yang berasal dari laut.

Baca Juga

Abu Ubaida menegaskan, Pertempuran Badai Al-Aqsa telah memperkenalkan dinamika baru dalam perjuangan melawan entitas pendudukan. Dia menekankan bahwa masyarakat dunia telah menyadari keberadaan pendudukan sebagai dosa terbesar yang pernah dilakukan, lapor Al Mayadeen.

Dia memuji persatuan faksi-faksi Perlawanan, dengan menyatakan, "Kami berjuang bahu-membahu dengan saudara-saudara kami di semua faksi Perlawanan sebagai satu kesatuan dengan keteguhan hati yang luar biasa di seluruh Jalur Gaza."

Meskipun keadaan tampaknya mustahil menurut standar militer, menurut Abu Ubaida, Perlawanan menghadapi musuh dengan keyakinan dan persenjataan terbatas. Sementara itu, pihak penjajah bergantung pada dukungan dari kekuatan militer terkuat di dunia.

Ia menunjuk pada kepemimpinan Pertempuran Badai Al-Aqsa, dengan mencatat bahwa "kebesarannya" terletak pada kesyahidan para pemimpinnya, termasuk para syuhada Ismail Haniyeh, Saleh al-Arouri, dan Yahya Sinwar.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement