REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Pemerintah zioniz Israel membebaskan puluhan tahanan Palestina, termasuk wanita dan anak-anak, dari Penjara Ofer di sebelah barat kota Ramallah di Tepi Barat yang dijajah pada Ahad malam/Senin dini hari.
Hal itu menjadi tahap pertama perjanjian gencatan senjata antara Hamas dan Israel dimediasi oleh mediasi internasional dan regional.
Bus berlambang Komite Palang Merah Internasional, disertai kendaraan milik Komite, terlihat meninggalkan penjara sambil membawa tahanan Palestina ke wilayahnya.
Di antara mereka yang dibebaskan adalah pemimpin Front Populer, Khalida Jarrar, yang diterima oleh keluarganya di Ramallah, serta jurnalis Bushra Al-Taweel, yang tiba di rumahnya di kota Al-Bireh.
Pada saat yang sama, Israel membebaskan sejumlah tahanan warga Yerusalem langsung ke rumah mereka di kota Yerusalem, di mana organisasi hak asasi manusia Palestina mengkonfirmasi publikasi nama 90 tahanan, termasuk 20 anak-anak dan laki-laki , yang termasuk dalam tahap pertama. perjanjian tersebut.
View this post on Instagram
Di sekitar penjara dari Beitunia (sebuah kota Palestina yang terletak antara Yerusalem dan Ramallah), tentara Israel menyatakan daerah dekat penjara tersebut sebagai zona militer tertutup dan melarang berkumpulnya keluarga tahanan.
Keluarga tahanan yang dibebaskan berkumpul di dekat penjara, menunggu keluarga mereka yang dibebaskan.