REPUBLIKA.CO.ID, GAZA — Pembebasan tiga wanita sandera warga Israel oleh sayap militer Hamas Brigade Izzuddin al Qassam berlangsung meriah. Seperti belum diserang Israel, milisi yang selama ini membuat cacat 70 ribuan pasukan IDF itu berkerumun meramaikan Lapangan Saraya di Gaza Palestina.
Mereka mengenakan seragam hijau loreng, mengenakan penutup wajah hitam, ikat kepala hijau bertuliskan juyusy Izzuddin al Qassam, dan membawa senjata AK produksi Rusia. Dengan penuh kebanggaan mereka menyerahkan kenang-kenangan tas kepada tiga sandera tersebut yang menerima pemberian tersebut dengan senyuman dan penuh kebahagiaan.
Adegan itu juga membuat marah beberapa media profesional Israel. Koresponden Radio Angkatan Darat Israel Doron Kadosh menulis dalam status media sosial, sebagaimana diberitakan al Jazeera.
Di dalam truk pick up, pasukan Hamas mengenakan bandana hijau di kepala mereka. Polisi Hamas berseragam polisi Gaza tersebar di seluruh Jalur Gaza, di tengah sorak-sorai Hamas kerumunan, yang menunjukkan sama sekali tidak kehilangan kendali akibat perang.
Setiap bagian Jalur Gaza (kecuali wilayah yang telah dievakuasi seluruhnya), memanfaatkan jam-jam ini untuk memperkuat dan mengkonsolidasikan cengkeraman dan kekuasaan hamas atas warga Gaza. Israel telah mengevakuasi pasukannya dari Beit Hanoun, dari Jabalia, dari Beit Lahia, dan dari Rafah.
Sementara itu, Hamas telah menghimpun kekuatannya kembali seperti sebelum perang, bahkan lebih besar lagi. Dengan modal itu, mereka kembali dan terus mengendalikan sejumlah besar warga sipil. Intinya adalah: Bahkan setelah satu tahun dan 3 bulan, Israel belum berhasil membongkar kekuasaan Hamas di Gaza dan menjadikannya pemerintahan alternatif.
ولا أعظم من السابع من اكتوبر
إلا التاسع عشر من يناير
وكل أيام الطوفان مباركات!
أيام الله 💚
الله اكبر ولله الحمد pic.twitter.com/b1dEeMEUcs
— أدهم أبو سلمية 🇵🇸 (@WorldUpdates0) January 19, 2025