Senin 20 Jan 2025 14:55 WIB

Ekonom: Pelaku Pasar 'Wait and See' Kebijakan Donald Trump

Pasar AS akan cenderung positif menyambut pelantikan Trump.

Ekonom Keuangan dan Praktisi Pasar Modal Hans Kwee menyampaikan bahwa pelaku pasar saham dan keuangan bersikap
Foto: AP Photo/Alex Brandon
Ekonom Keuangan dan Praktisi Pasar Modal Hans Kwee menyampaikan bahwa pelaku pasar saham dan keuangan bersikap

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekonom Keuangan dan Praktisi Pasar Modal Hans Kwee menyampaikan bahwa pelaku pasar saham dan keuangan bersikap "wait and see" menantikan pernyataan dan kebijakan Presiden Terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Pada hari ini Senin (20/1/2025) waktu AS, Presiden Terpilih AS Donald Trump akan dilantik untuk periode kepemimpinan tahun 2025-2029.

"Pasar Indonesia mungkin agak 'wait and see' menanti penyataan dan kebijakan Donald Trump," ujar Hans saat dihubungi di Jakarta, Senin.

Baca Juga

Sementara itu, untuk pasar AS, ia mengatakan pelantikan Presiden Terpilih AS Donald Trump akan cenderung berdampak positif bagi perekonomian Negeri Paman Sam. "Pasar AS akan cenderung positif menyambut pelantikan Donald Trump," ujar Hans.

Sebelumnya, Hans menyampaikan pelaku pasar asing cenderung melakukan aksi jual bersih (net sell) di pasar saham Indonesia menjelang pelantikan Donald Trump. Ia menjelaskan, aksi net sell seiring kekhawatiran pelaku pasar terhadap kebijakan Trump yang diperkirakan akan merugikan negara berkembang, termasuk Indonesia

Dalam Peluncuran Perdagangan Karbon Internasional hari ini, Senin, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menyampaikan akan terus memperkuat perekonomian dalam negeri di tengah pelantikan Presiden Terpilih AS Donald Trump. Ia menyebut, saat ini belum dapat melihat lebih jauh dampak pelantikan Donald Trump terhadap perekonomian nasional.

“Saya rasa kita perkuat fokus untuk bisa menggerakkan perekonomian di dalam negeri. Berkaitan dengan internasionalnya, saya rasa masih terlalu cepat untuk bisa memperkirakan apa yang akan jadi dampak dari pemerintahan presidensi Trump,” ujar Mahendra.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement