Senin 20 Jan 2025 19:13 WIB

Penyanyi Pop Iran Dijatuhi Hukuman Mati atas Tuduhan Penistaan Agama

Selain tuduhan penistaan agama, Tataloo, sebelumnya dipenjara atas kasus prostitusi.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Kasus penistaan agama (ilustrasi). Pengadilan Iran menjatuhkan hukuman mati kepada penyanyi pop, Tataloo, setelah dinyatakan bersalah atas kasus penistaan agama.
Foto: Republika/Mardiah
Kasus penistaan agama (ilustrasi). Pengadilan Iran menjatuhkan hukuman mati kepada penyanyi pop, Tataloo, setelah dinyatakan bersalah atas kasus penistaan agama.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengadilan Iran menjatuhkan hukuman mati kepada penyanyi pop, Amir Hossein Maghsoudloo, yang dikenal dengan nama panggung Tataloo, setelah ia dinyatakan bersalah atas tuduhan penistaan ​​agama. Menurut laporan dari surat kabar lokal Etemad, Mahkamah Agung Iran menerima keberatan jaksa atas hukuman lima tahun penjara yang sebelumnya dijatuhkan.

Kasus tersebut kemudian dibuka kembali, dan kali ini terdakwa dijatuhi hukuman mati karena menghina Nabi Muhammad SAW. Namun demikian, seperti dilansir laman NME, Senin (20/1/2025), putusan tersebut belum final dan masih dapat diajukan banding.

Baca Juga

Tataloo dilaporkan telah menetap di Istanbul sejak 2018 setelah beberapa kali ditangkap oleh otoritas Iran dan gagal mendapatkan lisensi kegiatan musik dari Kementerian Kebudayaan dan Bimbingan Islam. Lalu pada bulan Desember 2023, polisi Turki menyerahkannya ke Iran dan ditahan sejak saat itu.

Selain tuduhan penistaan agama, Tataloo juga sebelumnya dijatuhi hukuman penjara 10 tahun atas tuduhan mempromosikan prostitusi dan terlibat dalam kasus lain, seperti menyebarkan propaganda melawan Republik Islam dan menerbitkan konten yang dianggap tidak senonoh. Penyanyi underground yang dikenal dengan penampilan tubuh penuh tato ini merilis album debutnya bertajuk Zire Hamkaf pada 2011. Sejak saat itu, ia telah merilis 21 album, termasuk Fereshteh pada 2021, yang membuatnya menjadi musisi Iran pertama yang berkolaborasi dengan Universal Music Group.

Menariknya, Tataloo sebelumnya pernah dimanfaatkan oleh politisi konservatif yang berusaha menjangkau kaum muda liberal Iran. Pada 2017, ia mengadakan pertemuan di televisi dengan presiden konservatif Iran Ebrahim Raisi, dan pada 2015, ia merilis sebuah lagu untuk mendukung program nuklir Iran.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement