Selasa 21 Jan 2025 06:14 WIB

Israel Langgar Gencatan Senjata, Bunuh Anak-Anak di Gaza

Pekerja Palestina mulai menemukan janazah-jenazah yang terkubur di Rafah.

Pengungsi Palestina meninggalkan Khan Younis untuk kembali ke Rafah, menyusul gencatan senjata antara Hamas dan Israel, di Jalur Gaza, Ahad, 19 Januari 2025.
Foto: (AP Photo/Jehad Alshrafi)
Pengungsi Palestina meninggalkan Khan Younis untuk kembali ke Rafah, menyusul gencatan senjata antara Hamas dan Israel, di Jalur Gaza, Ahad, 19 Januari 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Pasukan penjajah Israel (IDF) melakukan pelanggaran gencatan senjata pada hari kedua gencatan senjata di Gaza, Senin. Penembak runduk IDF menembak mati seorang anak dan melukai lainnya pada Senin malam di kota Rafah di Jalur Gaza selatan.

Kantor berita WAFA melansir bahwa Zakariya Hameed Yahya Barbakh terbunuh di dekat bundaran Al-Awda di Rafah tengah setelah ditembak oleh penembak jitu Israel. Seorang anak lainnya terluka saat mencoba mengambil jenazah Barbakh.

Baca Juga

Sebelumnya malam ini, satu warga sipil dan seorang anak tewas dan sembilan lainnya, termasuk anak-anak, terluka akibat tembakan Israel di kota Rafah.

Sementara tiga orang yang terluka akibat serangan pesawat tak berawak Israel tiba di Rumah Sakit Eropa di Gaza selatan, lapor WAFA. Serangan yang dilakukan oleh quadcopter terjadi ketika warga Palestina memeriksa rumah mereka di kota Rafah, katanya. Insiden ini terjadi pada hari kedua gencatan senjata Hamas-Israel, yang sebagian besar telah dilaksanakan sejauh ini.

Kesepakatan gencatan senjata mulai berlaku pada Ahad pukul 11.15; Namun, pelanggaran terhadap perjanjian yang dilakukan oleh pasukan pendudukan terus memakan korban jiwa warga sipil di Gaza.

Sementara, sebanyak jenazah 137 warga Palestina kini telah ditemukan dari berbagai daerah di kota yang hancur tersebut sejak gencatan senjata mulai berlaku pada Ahad. Badan Pertahanan Sipil Palestina mengatakan pencarian sekitar 10.000 jenazah yang terkubur di reruntuhan sejak dimulainya perang Israel di Gaza berlanjut pada hari kedua gencatan senjata.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Republika Online (republikaonline)

Jumlah korban jiwa akibat agresi Israel di Jalur Gaza melonjak menjadi 47.035 warga sipil dan 111.091 orang luka-luka sejak 7 Oktober 2023. Sumber medis mengatakan bahwa pendudukan Israel melakukan tiga pembantaian terhadap keluarga di Jalur Gaza, yang menyebabkan terbunuhnya 23 warga negara dan melukai 83 orang selama 24 jam terakhir.

Mereka menunjukkan bahwa 122 warga Palestina yang terbunuh, 62 diantaranya telah ditemukan jenazahnya, dan 341 orang terluka tiba di rumah sakit di Jalur Gaza, sebagai akibat dari agresi Israel di Jalur Gaza selama 24 jam terakhir.

Mereka menunjukkan bahwa ratusan warga Palestina yang terbunuh masih berada di bawah reruntuhan dan di jalan, sehingga ambulans dan kru pertahanan sipil tidak dapat menjangkau mereka.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement