Selasa 21 Jan 2025 07:02 WIB

China Harap Bekerja Sama dengan Pemerintahan Trump, Bukan 'Perang'

Trump mengambil sumpah jabatan dipimpin oleh Ketua Mahkamah Agung John Roberts.

Presiden Donald Trump, tengah, mengikuti upacara penandatanganan di Ruang Presiden di US Capitol, Washington, usai pelantikan, Senin, 20 Januari 2025.
Foto: Melina Mara/The Washington Post via AP, Pool
Presiden Donald Trump, tengah, mengikuti upacara penandatanganan di Ruang Presiden di US Capitol, Washington, usai pelantikan, Senin, 20 Januari 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah China berharap Presiden ke-47 Amerika Serikat Donald Trump memilih untuk bekerja sama dengan China, bukan konfrontasi. Donald Trump pada Senin pukul 12.02 siang waktu Washington DC telah mengambil sumpah jabatan di Capitol Rotunda, Washington DC.

"Kedua negara akan memperoleh keuntungan dari kerja sama dan menuai kerugian dari konfrontasi, itulah yang ditunjukkan oleh sejarah hubungan China-AS," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning dalam konferensi pers di Beijing pada Senin (20/1/2025).

Baca Juga

"Kami selalu percaya bahwa perkembangan hubungan China-AS yang mantap, sehat, dan berkelanjutan akan melayani kepentingan bersama kedua negara dan merupakan hal yang diharapkan oleh masyarakat internasional," tambah Mao Ning.

Ia menyebut, mengikuti prinsip saling menghormati, hidup berdampingan secara damai, dan kerja sama yang saling menguntungkan, China siap bekerja sama dengan pemerintah AS yang baru untuk meningkatkan dialog dan komunikasi dan mengelola perbedaan dengan baik.

"Kami siap mengamankan kemajuan yang lebih besar dalam hubungan China-AS dari titik awal yang baru, memperluas kerja sama yang saling menguntungkan, menemukan cara yang tepat bagi kedua negara untuk hidup berdampingan di era baru dan membawa manfaat bagi kedua negara dan dunia," tambah Mao Ning.

Trump mengambil sumpah jabatan dipimpin oleh Ketua Mahkamah Agung John Roberts. JD Vance kemudian mengambil sumpah jabatan sebagai Wakil Presiden AS periode 2025-2029 dan dilanjutkan dengan penyampaian pidato pelantikan oleh Trump sebagai Presiden AS periode 2025-2029.

Dalam pidato pelantikannya, Trump mengatakan akan segera mengesahkan aturan terkait penetapan status darurat nasional di perbatasan bagian selatan Amerika Serikat untuk menghentikan migrasi ilegal.

Menurut Trump, pemerintahannya akan mengembalikan jutaan warga asing ilegal ke tempat asalnya serta engesahkan kartel narkoba ke dalam daftar organisasi teroris.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement