REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wafat dalam keadaan baik menjadi impian setiap mukmin. Cara yang demikian biasa disebut sebagai husnul khatimah. Mustafa Murad dalam Manajemen Husnul Khatimah mendefinisikan husnul khatimah sebagai kondisi di mana seseorang meninggal dunia dalam keadaan beramal saleh pada pengujung usianya hingga ia mengembuskan napas terakhirnya.
Kematian yang husnul khatimah adalah kebahagiaan yang tiada tertandingi nilainya dan memiliki kedudukan yang terhormat dan agung di hadapan Allah SWT.
Sejumlah hadits mengungkap tanda-tanda orang yang meninggal dunia dalam keadaan husnul khatimah. Tanda-tanda tersebut, diantaranya sebagai berikut.
Tanda Meninggal dalam Keadaan Husnul Khatimah
Pertama, mengucapkan kali mat tauhid (syahadah). Nabi SAW bersabda, "Barang siapa yang di akhir hayatnya mengucapkan 'la ilaha illallah' (tidak ada Tuhan yang berhak untuk disembah, kecuali Allah SWT), maka ia masuk surga.'' (HR Abu Dawud).
Kedua, dahi atau keningnya berkeringat. Sebuah riwayat dari Buraidah bin Hashib RA, dia berada di Khurasan. Lalu, saudaranya kembali ke padanya dalam keadaan sakit sehingga ia sem pat menyaksikan kematiannya.
Saat saudaranya meninggal dunia, ia melihat keringat ke luar dari dahinya, dan berkata, "Allahu Akbar". Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Meninggalnya seorang mukmin ditandai dengan keringat di dahinya." (HR Tirmizi, Nasa'i, dan Ibnu Majah).
Ketiga, meninggal dunia pada malam Jumat atau siang harinya. Tanda ini didasarkan pada hadis yang diriwayatkan Abdullah bin Umar RA. Dia mendengar bahwa Nabi SAW bersabda, "Tidaklah seorang Muslim meninggal dunia pada hari Jumat atau malamnya, melainkan Allah akan melindunginya dari fitnah siksa kubur." (HR Tirmidzi).