Selasa 21 Jan 2025 16:59 WIB

Masjid Negara IKN Sudah Bisa Dipakai Tarawih Saat Ramadhan 1446 H

Kepala OIKN Basuki belum tahu kapan Presiden Prabowo groundbreaking di IKN.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Basuki Hadimuljono dalam wawancara cegat sesaat setelah tiba di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (21/1/2025).
Foto: Antara/Fathur Rochman
Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Basuki Hadimuljono dalam wawancara cegat sesaat setelah tiba di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (21/1/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Basuki Hadimuljono mengatakan, Masjid Negara Ibu Kota Nusantara (IKN) sudah bisa digunakan untuk sholat Tarawih pada bulan Ramadhan 1446 Hijriyah. "Tadi juga dilaporkan oleh Menteri PU (Pekerjaan Umum) insya Allah bisa dipakai untuk tarawih," kata Basuki di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (21/1/2025).

Meski begitu, Basuki mengaku belum tahu apakah Presiden Prabowo Subianto akan melaksanakan ibadah sholat Id di masjid tersebut pada Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriyah. "Belum tahu," kata mantan menteri pekerjaan umum dan perumahan (PUPR) tersebut.

Baca Juga

Pada Desember 2024, Basuki menyatakan, Masjid Negara IKN ditargetkan siap digunakan untuk Shalat Idul Fitri pada 1 Syawal 1446 Hijriah atau 2025 Masehi. "Kalau kami berkoordinasi dengan Kementerian PU, yang kerjakan Kementerian PU, Lebaran-lah bisa dipakai (Lebaran 2025)," kata Basuki saat itu.

Berdasarkan keterangan resmi dari Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Masjid Negara yang sedang dibangun di IKN dirancang untuk dapat menampung hingga 60 ribu jamaah. Sementara pada tahap awal ini, Masjid Negara IKN dirancang mampu menampung sekitar 29 ribu jamaah.

Basuki juga mengatakan, rumah ibadah bagi seluruh agama resmi di Indonesia sedang dibangun secara bertahap di IKN. Selain masjid, rumah ibadah bagi agama lain di Indonesia dipastikan akan dibangun di IKN, meski saat ini masih proses lelang. "Macam-macam (rumah ibadah) ada kuil, ada gereja, vihara, pura, nanti kompleks itu," kata Basuki.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِذْ اَنْتُمْ بِالْعُدْوَةِ الدُّنْيَا وَهُمْ بِالْعُدْوَةِ الْقُصْوٰى وَالرَّكْبُ اَسْفَلَ مِنْكُمْۗ وَلَوْ تَوَاعَدْتُّمْ لَاخْتَلَفْتُمْ فِى الْمِيْعٰدِۙ وَلٰكِنْ لِّيَقْضِيَ اللّٰهُ اَمْرًا كَانَ مَفْعُوْلًا ەۙ لِّيَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَنْۢ بَيِّنَةٍ وَّيَحْيٰى مَنْ حَيَّ عَنْۢ بَيِّنَةٍۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَسَمِيْعٌ عَلِيْمٌۙ
(Yaitu) ketika kamu berada di pinggir lembah yang dekat dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh sedang kafilah itu berada lebih rendah dari kamu. Sekiranya kamu mengadakan persetujuan (untuk menentukan hari pertempuran), niscaya kamu berbeda pendapat dalam menentukan (hari pertempuran itu), tetapi Allah berkehendak melaksanakan suatu urusan yang harus dilaksanakan, yaitu agar orang yang binasa itu binasa dengan bukti yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidup dengan bukti yang nyata. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

(QS. Al-Anfal ayat 42)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement