Rabu 22 Jan 2025 14:33 WIB

Korban Jiwa Banjir dan Longsor Pekalongan Terus Bertambah

Delapan warga masih dinyatakan hilang.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Satria K Yudha
Relawan mendata nama korban bencana longsor di Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (21/1/2025). Berdasarkan data posko relawan setempat, terdapat puluhan titik longsor dengan titik utama berada di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono yang menyebabkan 17 orang meninggal dunia, 11 orang luka berat, dan 12 orang dilaporkan hilang.
Foto: ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra
Relawan mendata nama korban bencana longsor di Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (21/1/2025). Berdasarkan data posko relawan setempat, terdapat puluhan titik longsor dengan titik utama berada di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono yang menyebabkan 17 orang meninggal dunia, 11 orang luka berat, dan 12 orang dilaporkan hilang.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Tim gabungan Basarnas dan TNI-Polri melanjutkan proses pencarian serta evakuasi korban tanah longsor di Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah (Jateng). Hingga Rabu (22/1/2025), jumlah korban jiwa bertambah dan sebanyak delapan warga masih dinyatakan hilang.

"Jadi kegiatannya pagi ini operasi SAR. Penanganan masih upaya pencarian," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jateng Bergas Catursasi Penanggungan ketika dihubungi pada Rabu pagi. 

Baca Juga

Selain itu, Bergas mengungkapkan, pembukaan akses jalur ke lokasi-lokasi terdampak banjir dan tanah longsor di Petungkriyono juga masih dilakukan. Sementara terkait korban jiwa, Bergas menyebut terdapat penambahan dua orang. 

"Awalnya (per Selasa, 21 Januari 2025) kan 17 (korban jiwa), sekarang 19. Delapan masih hilang," ujar Bergas.

Dia menambahkan, korban jiwa tersebar di beberapa desa. Namun korban terbanyak berada di Desa Kasimpar. Menurut Bergas, proses penyaluran bantuan ke lokasi-lokasi terdampak di Petungkriyono juga sudah mulai dilakukan. 

Sebelumnya , Sekretaris Daerah Kabupaten Pekalongan Mohammad Yulian Akbar mengungkapkan, korban tewas akibat banjir dan longsor di Petungkriyono tersebar di beberapa desa, antara lain, di Desa Kasimpar, Tlogohendro, dan Gumelem. Menurut Yulian, korban terbanyak berada di Desa Kasimpar. 

Dia menjelaskan, bencana banjir dan tanah longsor di beberapa desa di Petungkriyono disebabkan hujan deras yang melanda wilayah tersebut pada Senin (20/1/2025). "Jadi di atas itu longsor, di bawah banjir lumpur juga. Di beberapa kecamatan, seperti Kedungwuni, Karanganyar, Tirto, Wonokerto, ini banjir," ucapnya ketika dihubungi Selasa lalu.  

Yulian mengungkapkan, longsor menyebabkan akses jalan dari Kecamatan Doro menuju Petungkriyono terputus. Saat ini otoritas-otoritas terkait tengah berusaha membuka kembali akses jalan tersebut. "Yang lokasi atas sudah kita buka aksesnya dengan alat berat, termasuk evakuasi para korban bersama dengan para relawan," katanya. 

Dia menambahkan, akibat banjir dan longsor yang melanda sejumlah titik di Petungkriyono, terdapat warga yang mengungsi. Namun Yulian belum bisa menyampaikan berapa jumlah pengungsi.

Korban Jiwa Banjir Pekalongan Terus Bertambah

 

"Ini kami sedang menyiapkan dapur umumnya. Nanti mungkin saya update lagi datanya," ujar Yulian.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement