REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Manchester United (MU) Ruben Amorim mengatakan lebih banyak mengkritik dirinya sendiri daripada para pemain ketika ia melabeli timnya sebagai yang terburuk dalam sejarah klub setelah kekalahan 3-1 dari Brighton & Hove Albion.
United, yang telah menelan tujuh kekalahan dari 15 pertandingan sejak Amorim mengambil alih pada bulan November, berada di urutan ke-13 di Liga Primer. Pelatih asal Portugal berusia 39 tahun ini mengatakan bahwa ia merasa frustrasi karena tidak dapat membantu para pemainnya memberikan hasil yang lebih baik.
“Ini lebih untuk saya, saya lebih banyak berbicara tentang saya daripada para pemain,” kata Amorim kepada wartawan pada Rabu (22/1/2025) menjelang pertandingan menjamu Rangers dalam pertandingan Liga Europa.
MU akan menjamu Rangers di Old Trafford pada Jumat (23/1/2025) dini hari WIB.
“Saya terkadang merasa frustrasi. Saya seharusnya tidak mengatakannya dengan istilah-istilah seperti itu, tetapi begitulah adanya, terkadang sangat sulit untuk menyembunyikan rasa frustrasi.”
Amorim mengatakan bahwa ia telah mengatakan hal yang sama dengan cara yang berbeda di ruang ganti sebelumnya. Ia mengaku respons para pemainnya cukup normal.
“Terkadang Anda adalah seorang pelatih muda dan Anda membuat kesalahan dan Anda berkembang. Saya tidak berjanji bahwa saya tidak akan melakukannya lagi, saya tidak tahu. Jadi saya akan mencoba untuk memperbaiki diri,” kata pria Portugis ini.
Bek United Harry Maguire mengatakan para pemain merasakan frustrasi dan kekecewaan pelatih mereka setelah kekalahan itu, yang terjadi setelah mereka menyingkirkan Arsenal di Piala FA melalui adu penalti dan mengalahkan Southampton 3-1 di kandang sendiri.
“Kami memiliki kepercayaan diri bahwa kami bisa pergi dan mengalahkan Brighton. Jelas kami tidak tampil bagus pada hari itu, jadi kami harus melihat diri kami sendiri dan bertanggung jawab,” ujar Maguire.
Amorim, yang mencoba menerapkan gaya bermain baru di United, mengatakan dia mengharapkan beberapa hasil buruk sebelum hal itu berhasil diterapkan.
“Saya mengerti bahwa dengan mengubah banyak hal, kami akan menderita. Bagi saya, itu sangat jelas. Namun pada saat ini saya tidak ingin mengatakan bahwa hal itu akan memakan banyak waktu. Ini menjadi sangat sulit,” katanya.
“Anda mengalami kekalahan demi kekalahan, itu sangat sulit bagi semua orang. Dan saya tahu bahwa terkadang saya menunjukkan rasa frustrasi itu, tapi saya tidak tahu apakah kami bisa mengubahnya besok (melawan Rangers).”
View this post on Instagram