REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saham dua perusahaan milik taipan Sugianto Kusuma alias Aguan menurun drastis pada penutupan perdagangan Bursa, Kamis (23/1/2025). Emiten PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) mengalami auto reject bawah (ARB). Saham PANI ditutup di angka Rp 11.075 atau turun Rp 2.750 pada transaksi hari ini.
Volume perdagangan perusahaan Aguan mencapai 625 ribu dengan total transaksi mencapai Rp 761 miliar. Dalam empat hari terakhir, PANI konsisten mengalami koreksi. Adapun nilai saham tertinggi PANI sempat menyentuh Rp 18.325 pada 10 Januari 2025.
Nasib PANI juga diikuti PT Bangun Kosambi Sukses Tbk yang mengalami ARB pada penutupan perdagangan Kamis. Emiten CBDK ini ditutup di angka Rp 7.550 atau turun Rp 1.875 per saham. Total volume perdagangan pada hari ini mencapai 935 ribu dengan nilai transaksi Rp 779 miliar.
Bagi CBDK, penurunan nilai saham ini merupakan yang ketiga kalinya beruntun. CBDK yang baru dilepas ke publik (IPO) pada 13 Januari 2025, di angka Rp 4.060 per sempat mengalami auto reject atas (ARA) selama lima kali. Dengan turunnya saham tiga hari terakhir, pemesan IPO setidaknya masih untung dengan saham ini.
Bursa Efek Indonesia (BEI) sempat menyoroti sementara perdagangan saham CBDK karena mengalami kenaikan harga tidak wajar alias unusual activity (UMA) pada 20 Januari 2025. "Sehubungan dengan terjadinya UMA atas saham tersebut, kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham tersebut," demikian pengumuman BEI, Senin.
Turunnya dua saham milik Aguan itu terjadi di tengah keputusan pemerintah mencabut sertifikat hak guna bangunan (HGB) di pesisir Kabupaten Tangerang, Banten. Adapun pagar laut yang terpasang sepanjang 30,16 kilometer di pesisir Kabupaten Tangerang, memiliki sertifikat HGB dan sertifikat hak milik (SHM) atas nama PT Intan Agung Makmur dan PT Cahaya Inti Sentosa.
Menurut Menteri ATR/Kepala BPN Nusron Wahid, pagar laut di Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, memiliki sertifikat tanah. Sertifikat HGB di 280 bidang area pagar laut yang terbit pada 2023, resmi dicabut.