REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Media Survey Nasional (Median), Rico Marbun menyoroti pernyataan Mardani Ali Sera yang menyindir Partai Gelora dalam acara Silaturahmi Nasional BKSAP bersama Ormas dan Lembaga Kemanusiaan Peduli Palestina di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (21/1/2025). Dalam kesempatan itu, Mardani melontarkan candaan tak perlu.
"Pernyataan seperti itu harus dihindari, karena dapat mengganggu persatuan umat dalam membela Palestina," ujar Rico dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis (23/1/2025).
Kontroversi bermula ketika perwakilan dari Pusat Dokumentasi Islam Indonesia (Posdok Tamadun), Hadi Nur Rahmat memaparkan capaian organisasinya dalam membantu Palestina. Saat Hadi menyebut kerja sama dengan berbagai partai, termasuk Gerindra, PDIP, PKS, dan Gelora, Mardani tiba-tiba menyelutuk. "PKS jangan dekatin ke Gelora, hahaha... becanda... hahaha," ucapnya sembari tertawa.
Pernyataan tersebut tersiar dalam tayangan langsung YouTube TV Parlemen hingga menimbulkan kontroversi di publik. Banyak yang menilai ucapan itu tidak hanya tidak pantas, tetapi juga berpotensi menciptakan perpecahan di tengah perjuangan umat untuk Palestina.
Rico menyayangkan sikap Mardani dalam acara yang difasilitasi oleh Wakil Ketua DPR Bidang Korpolkam Sufmi Dasco Ahmad tersebut. Pasalnya, tujuan acara itu adalah untuk memperjuangkan kemerdekaan Palestina.
Belum lagi, acara tersebut sejalan dengan komitmen Presiden Prabowo Subianto yang menegaskan dukungan penuh Indonesia terhadap Palestina. "Sayangnya, momen penting dan bermakna ini justru diwarnai dengan pernyataan Mardani yang menyindir agar ormas tidak bekerja sama dengan Partai Gelora. Meski terkesan bercanda, hal ini tetap tidak pantas dilakukan," ujar Rico.
Menurut dia, penderitaan rakyat Palestina, baik di Gaza maupun Tepi Barat, masih terus berlanjut, meskipun gencatan senjata diberlakukan oleh Zionis Israel. Ribuan warga menjadi korban serangan brutal Israel, sehingga perjuangan bersama untuk Palestina membutuhkan persatuan tanpa ada kepentingan partisan.
"Isu Palestina adalah amanah konstitusi yang harus menjadi perjuangan bersama, tanpa memandang golongan atau afiliasi politik. Semua pihak harus menahan diri dari tindakan yang berpotensi merusak persatuan umat," ucap Rico.
Acara yang dihadiri oleh sekitar 130 ormas dan lembaga itu dibuka oleh Wakil Ketua MPR dari Fraksi PKS, Hidayat Nur Wahid. Turut hadir Wakil Ketua BKSAP DPR Ravindra Hartarto, Wakil Ketua Baznas RI Mokhamad Mahdum, serta Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Kemenlu RI Andy Rachmianto.