Kamis 23 Jan 2025 23:09 WIB

Warga Mulai Bersihkan Reruntuhan Sisa Kebakaran Kemayoran

Korban kebakaran Kemayoran saling membantu menyelamatkan harta yang tersisa.

Sejumlah warga melihat rumahnya yang terbakar di lokasi kebakaran permukiman padat penduduk di Jalan Kemayoran Gempol, Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta, Selasa (21/1/2025). Kebakaran besar yang terjadi pada dini hari tersebut menghanguskan 543 rumah yang berdampak  terhadap 1.797 jiwa atau 607 kepala keluarga (KK). Sebanyak 34 unit mobil pemadam dengan 170 personel dikerahkan untuk menangani kebakaran tersebut. Upaya pemadaman dimulai sekitar pukul 01.22 WIB dan proses pendinginan dimulai pada pukul 06.00 WIB.
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah warga melihat rumahnya yang terbakar di lokasi kebakaran permukiman padat penduduk di Jalan Kemayoran Gempol, Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta, Selasa (21/1/2025). Kebakaran besar yang terjadi pada dini hari tersebut menghanguskan 543 rumah yang berdampak terhadap 1.797 jiwa atau 607 kepala keluarga (KK). Sebanyak 34 unit mobil pemadam dengan 170 personel dikerahkan untuk menangani kebakaran tersebut. Upaya pemadaman dimulai sekitar pukul 01.22 WIB dan proses pendinginan dimulai pada pukul 06.00 WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah warga Kelurahan Kebon Kosong, Jakarta Pusat, yang menjadi korban kebakaran mulai membersihkan reruntuhan rumah mereka agar dapat segera dibangun kembali.

"Lagi dibersihkan, nanti dibangun tenda. Sama saja di pengungsian juga pakai tenda," kata seorang warga Adin di Jakarta, Kamis, saat membersihkan rumahnya yang sudah rata dengan tanah.

Baca Juga

Ia mengatakan bahwa meskipun rumah yang ditempatinya itu sudah rata dengan tanah, tetapi lebih baik ditempati dari pada dibiarkan, apalagi rumah itu telah ditempati sejak lama.

Menurut dia, setelah semua bersih nantinya akan dibangun tenda terlebih dahulu sebelum kemudian kembali didirikan rumah seperti dahulu.

"Yang terpenting bersih dahulu. Karena mau dibikin tenda," katanya.

Warga lainnya Imam yang menjadi korban kebakaran mengaku lebih nyaman tinggal di rumahnya, meskipun kecil dari pada di pengungsian.

Pada hari ketiga setelah kebakaran, ia membersihkan semua puing-puing bangunan yang hangus terbakar dan merapikan kembali sebelum nanti dibangun hunian sementara. "Dibersihkan. Karena banyak puing-puing," katanya.

Sebelumnya, Penjabat Gubernur Provinsi DKI Jakarta Teguh Setyabudi mengatakan banyak penyintas kebakaran Kemayoran yang enggan untuk direlokasi ke rumah susun (rusun) terdekat.

Teguh menjelaskan sebagian warga memilih mengungsi ke Polres Metro Jakarta Pusat yang tentunya tak bisa terus menerus berada di sana sebab merupakan tempat pelayanan masyarakat.

“Kami tawarkan kepada warga, bagaimana kalau direlokasi ke rusun. Sebagian besar belum setuju. Warga lewat RT, RW malah minta pindah ke lokasi semula,” kata Teguh.

Kendati demikian, Teguh menjelaskan bahwa hal itu tidak bisa dilakukan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Sebab, tanah itu bukan aset milik Pemprov DKI Jakarta.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement