Jumat 24 Jan 2025 09:25 WIB

Perincian Istithaah dari Segi Jasmani, Harta, dan Keamanan

Istithaah artinnya kemampuan melaksanakan ibadah haji atau umroh.

Istithaah artinnya kemampuan melaksanakan ibadah haji atau umroh. Foto: Ilustrasi Pakaian Ihram
Foto: Antara/Prasetyo Utomo
Istithaah artinnya kemampuan melaksanakan ibadah haji atau umroh. Foto: Ilustrasi Pakaian Ihram

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam Kamus Arab-Indonesia Al Munawwir, istithaah berarti kemampuan (kuat/sanggup). Istithaah dalam haji atau umroh artinya kemampuan (kuasa) melaksanakan ibadah haji atau umroh.

Dalam kitab Al Majmu Syarh Al Muhadzadzab, Istithaah dalam haji atau umroh artinya kemampuan (kuasa) melaksanakan ibadah haji atau umroh. Menurut istilah disebutkan ada kemampuan fisik, kemampuan harta, dan keluangan waktu dari seseorang yang hendak mengerjakan haji atau umroh.

Baca Juga

Menurut Komisi Fatwa MUI dalam keputusannya tanggal 2 Februari 1979, secara istilah, istithaah adalah orang Islam yang dianggap mampu (istithaah) melaksanakan ibadah haji, apabila jasmaniah, rohaniah, dan perbekalan memungkinkan ia untuk menunaikannya tanpa menelantarkan kewajiban terhadap keluarga.

Lebih rincinya, istithaah adalah mampu melaksanakn ibadah haji ditinjau dar:

Jasmani

  • Memahani manasik haji/umroh.
  • Berakal sehat (tidak mengidap penyakit gangguan jiwa) dan memiliki kesiapan mental untuk ibadah haji/umroh dengan perjalanan yang jauh.

Harta

  • Mampu membayar biaya perjalanan ibadah haji (BPIH)
  • Memiliki biaya hidup untuk keluarga yang ditinggalkannya

Bagi para petugas haji, istithaah dari segi harta adalah:

  • Memenuhi persyaratan dan aman waktu melaksanakan haji/umroh.
  • Aman bagi keluarga dan harta benda yang ditinggalkannya semala melakukan ibadah haji/umroh.

Keamanan

  • Aman dalam perjalanan dan aman waktu melaksanakan ibadah haji/umroh.
  • Aman bagi keluarga dan harta benda yang ditinggalkannya selama melakukan ibadah haji/umroh.

Istithaah adalah syarat bagi orang yang akan melaksanakan ibadah haji/umroh. Siapa yang sehat jasmani dan ada cukup biaya untuk haji atau umroh, maka wajib atasnya untuk berhaji dan disunnahkan untuk berumroh.

sumber : Ensiklopedia Fiqih Haji dan Umrah / Gus Arifin
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement