Jumat 24 Jan 2025 11:50 WIB

Besarnya Pahala Saling Tolong-menolong

Islam mengajarkan tolong menolong dalam kebaikan dan ketakwaan.

Ilustrasi menolong
Foto: pxhere
Ilustrasi menolong

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menurut ajaran Islam, saling tolong menolong dalam kebaikan merupakan suatu perbuatan yang terpuji. Dalam Alquran, Allah SWT memerintahkan hamba-hamba-Nya untuk bertakwa dan gemar mengulurkan bantuan kepada sesama. "Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa" (QS al-Maidah:2).

Sebagaiman dikutip dari buku Tasawuf Sosial, Nabi Muhammad SAW juga menganjurkan amalan tersebut. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa berjalan untuk menolong saudaranya dan kemanfaatannya, maka baginya pahala orang-orang yang berjuang di jalan Allah.”

Baca Juga

Dalam hadis lain, beliau shalallahu 'alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa menolong orang yang sangat membutuhkan, maka Allah mencatatnya sebanyak 73 ampunan. Satu ampunan terdapat kebaikan semua masalahnya, yang 72 (menaikkan) derajatnya pada Hari Kiamat” (HR. Bukhari dan Baihaqi).

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Di luar itu, masih banyak hadis yang menjelaskan keutamaan sifat penolong. Nabi Muhammad SAW juga bersabda, “Barang siapa mengerjakan keperluan saudaranya yang Muslim, maka ia mendapatkan pahala seperti orang yang mengabdi kepada Allah dalam sepanjang usianya" (HR Abi Na’im).

Dengan menolong, maka akan memberikan kebahagiaan terhadap orang yang ditolongnya tersebut. Sedangkan Allah sangat mencintai pebuatan yang bisa memberikan kegembiraan di hati orang-orang yang beriman.

Nabi SAW menerangkan, "Sesungguhnya termasuk amal yang paling dicintai Allah adalah memberikan kegembiraan di hati orang mukmin, menghilangkan kesusahan, membayar utang, atau memberi makan ketika lapar.”

Melakukan ibadah ritual saja tanpa berdampak pada akhlak sosial, boleh jadi menimbulkan kesia-siaan. Bahkan, tak menutup kemungkinan kualitas ibadah yang demikian justru mendatangkan kecelakaan bagi pengamalnya.

Alquran menyebut, shalat yang tidak melahirkan kepedulian sosial adalah as-sahun (lalai). Pengamalnya digelari sebagai pendusta agama.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement