Jumat 24 Jan 2025 17:05 WIB

Habib Rizieq Bersuara Soal Pagar Laut

Habib Rizieq heran mengingat seharusnya ada petugas yang mengawasi laut.

Habib Rizieq Shihab memberikan ceramah saat mengikuti reuni akbar 212 di Kawasan Monas, Jakarta, Senin (2/12/2024). Aksi Reuni Akbar 212 tersebut mengusung tema Revolusi Akhlak Untuk Indonesia Berkah dan Palestina Merdeka. Acara yang dimulai sejak pukul 03.00 WIB diawali dengan shalat tahajud, zikir akbar, shalat subuh berjamaah, lantunan nasyid, menyanyikan lagu Indonesia Raya hingga ceramah dari ulama dan tokoh yang hadir.
Foto: Republika/Prayogi
Habib Rizieq Shihab memberikan ceramah saat mengikuti reuni akbar 212 di Kawasan Monas, Jakarta, Senin (2/12/2024). Aksi Reuni Akbar 212 tersebut mengusung tema Revolusi Akhlak Untuk Indonesia Berkah dan Palestina Merdeka. Acara yang dimulai sejak pukul 03.00 WIB diawali dengan shalat tahajud, zikir akbar, shalat subuh berjamaah, lantunan nasyid, menyanyikan lagu Indonesia Raya hingga ceramah dari ulama dan tokoh yang hadir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pendiri Front Persaudaraan Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab mengulas perihal misteri pagar laut sepanjang 30 kilometer yang akhir-akhir ini meresahkan masyarakat. Habib Rizieq mengaku heran pagar laut yang dibangun sejauh itu tidak diketahui oleh para pejabat dari tingkat RT, para menteri hingga presiden. 

Habib Rizieq juga heran mengingat seharusnya ada petugas yang mengawasi laut. Saat rakyat marah, ujar Habib Rizieq, maka semua pejabat tersebut mengaku tidak tahu menahu.  “Dia enggak sangka kalau rakyat marah. Pinggir laut milik negara bukan milik pribadi. Enggak boleh main pagar-pagar. Sombongnya,”ujar Habib Rizieq dalam ceramahnya yang ditayangkan di Channel Youtube. 

Baca Juga

Habib Rizieq juga mempertanyakan perihal ada yang mengatakan jika pagar laut tersebut merupakan swadaya nelayan. Padahal, ujar dia, untuk membangun pagar sejauh 30 kilometer dengan bambu sekualitas bambu petung butuh biaya puluhan miliar rupiah. “Terus nelayan keluar duit darimana?”ujar dia. 

Habib Rizieq meminta kepada pengusaha yang telah berani membangun pagar laut agar jangan memancing umat Islam marah. “Saya mau ingatkan kepada pengusaha-pengusaha jangan mancing kami marah,”tegas Habib Rizieq. 

Sebelumnya, Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Nusron Wahid mengatakan bahwa penerbitan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) dan Sertifikat Hak Milik (SHM) pagar laut di kawasan pesisir pantai utara (pantura), Kabupaten Tangerang, Banten, berstatus cacat prosedur dan material. Nusron pun menegaskan, sertifikat tersebut batal demi hukum.

"Dari hasil peninjauan dan pemeriksaan terhadap batas di luar garis pantai, itu tidak boleh menjadi privat properti, maka itu ini tidak bisa disertifikasi, dan kami memandang sertifikat tersebut yang di luar adalah cacat prosedur dan cacat material," jelas Nusron di Tangerang, Rabu. 

Menurut dia, berdasarkan hasil verifikasi dan peninjauan terhadap batas daratan/garis pantai yang sebelumnya terdapat dalam Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) dan Sertifikat Hak Milik (SHM) di pesisir pantai utara Kabupaten Tangerang itu secara otomatis dicabut dan dibatalkan statusnya. "Berdasarkan PP Nomor 18 Tahun 2021 selama sertifikat tersebut belum lima tahun, maka Kementerian ATR/BPN memiliki hak untuk mencabutnya atau membatalkan tanpa proses perintah pengadilan," ungkapnya. 

Dia menerangkan, bahwa dari 266 sertifikat SHGB dan SHM yang berada di dalam bawah laut dan dicocokkan dengan data peta yang ada, telah diketahui berada di luar garis pantai. Oleh karena itu, pihaknya saat ini melakukan pemanggilan dan pemeriksaan terhadap petugas juru ukur maupun petugas yang menandatangani atau mengesahkan status sertifikat tersebut sebagai langkah penegakan hukum yang berlaku. "Hari ini kita sudah panggil kepada petugas itu oleh aparatur pengawas internal pemerintah terkait pemeriksaan kode etik," kata dia.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement