REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk terus melanjutkan transformasi melalui inisiatif strategis Five Bold Moves (5BM) yang meliputi Fixed Mobile Convergence (FMC), InfraCo, Data Center Co, B2B Digital IT Service Co, dan DigiCo. VP Corporate Communication Telkom Andri Herawan Sasoko mengatakan langkah ini menjadi prioritas utama perusahaan untuk memperkuat performa bisnis dan mengoptimalkan nilai perusahaan, termasuk mendukung kenaikan harga saham Telkom.
"Transformasi ini agenda besar yang tidak selesai dalam satu atau dua tahun. Prioritas Telkom saat ini fokus eksekusi lima Five Bold Moves tersebut. Tujuannya agar bisa meningkatkan performa Telkom, termasuk mengangkat harga saham Telkom," ujar Andri di Jakarta, Jumat (24/1/2025).
Andri menyampaikan Telkom juga mengedepankan empat pilar bisnis utama yaitu infrastruktur digital, integrated B2C, B2B IT Service, dan New Play untuk 2025. Andri mengatakan Telkom memiliki infrastruktur digital dengan kapasitas dan jangkauan yang sangat besar.
"Ini yang sedang kami unlock value-nya agar memberikan nilai yang lebih tinggi," ucap Andri.
Pilar kedua adalah integrated B2C dengan Telkomsel sebagai motor penggerak utama. Andri menyampaikan Telkom Group mengintegrasikan seluruh infrastruktur, seperti fiber optic untuk mendukung layanan integrated B2C Telkomsel.
Sementara itu, pilar ketiga mencakup fokus Telkom pada B2B IT Service yang menyasar pelanggan enterprise, pemerintahan, dan UMKM. Andri menyampaikan pilar keempat adalah New Play yang mana Telkom berupaya mengoptimalkan aset-aset perusahaan, seperti gedung dan jaringan fiber optic yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Infrastruktur digital, integrated B2C, dan B2B IT Service adalah tiga pilar utama kami untuk 2025. Sedangkan pilar New Play masih dalam tahap perancangan strategi yang paling tepat," sambung Andri.
Andri optimistis pilar-pilar bisnis tersebut dapat menjadi fondasi dalam meningkatkan kinerja perusahaan. Andri berkaca pada tren pertumbuhan kinerja yang positif hingga kuartal III 2024.
"Kalau kita cermati laporan kuartal III 2024 masih tumbuh. Jadi artinya kita masih on the track, masih optimistis target dividen ke pemerintah masih bisa terpenuhi dan capital expenditure untuk investasi juga masih bisa dijalankan," lanjut Andri.
Andri menyampaikan tren positif kinerja juga berdampak signifikan dalam kontribusi Telkom kepada negara. Andri meyakini sumbangsih Telkom melalui dividen kepada negara tetap tumbuh positif.
"Saya belum bisa mengeluarkan angkanya (dividen). Nanti menjelang RUPS nanti biasanya dikeluarkan, tapi kira-kira (angkanya) tidak jauh dari tahun lalu," kata Andri.