Sabtu 25 Jan 2025 09:35 WIB

Inpres Efisiensi Anggaran akan Genjot Ekonomi, MBG Contohnya

Efisiensi anggaran ditargetkan sebesar Rp 306,69 triliun dari kementerian dan daerah.

Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan pers hasil rapat berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (1/8/2022). Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menyatakan stabilitas sistem keuangan Indonesia berada dalam kondisi terjaga ditengah tekanan perekonomian global yang meningkat.Prayogi/Republika.
Foto: Prayogi/Republika.
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan pers hasil rapat berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (1/8/2022). Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menyatakan stabilitas sistem keuangan Indonesia berada dalam kondisi terjaga ditengah tekanan perekonomian global yang meningkat.Prayogi/Republika.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan arahan efisiensi anggaran lewat Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Salah satunya melalui perputaran ekonomi di program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Jumat (24/1/2025), Sri Mulyani menjelaskan Presiden Prabowo Subianto menginisiasi arahan efisiensi anggaran agar kas negara dapat digunakan untuk program yang lebih berdampak langsung terhadap masyarakat.

Baca Juga

Dia menyebut MBG, swasembada pangan dan energi, hingga perbaikan sektor kesehatan sebagai contoh program yang dimaksud.

“Seperti Makan Bergizi Gratis, apabila rantai pasok mulai dari sayur mayur hingga daging itu bisa diproduksi oleh produsen lokal, baik kecil atau menengah, dan bisa didorong oleh sektor keuangan, itu kami harap orkestrasi dari belanja Makan Bergizi Gratis akan menciptakan pertumbuhan ekonomi, terutama yang berbasis lokal,” jelas Sri Mulyani.

Selain rantai pasok, lanjut Menkeu, program MBG juga turut menciptakan lapangan kerja.

Hal itu sejalan dengan arahan Presiden untuk mengalokasikan belanja ke program yang lebih produktif, seperti menciptakan lapangan kerja, meningkatkan produktivitas, menghemat atau menghasilkan devisa, serta mendorong industrialisasi dan hilirisasi.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement