REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ash-Shiddiq memiliki arti orang yang sangat jujur atau selalu membenarkan. Abu Bakar Radhiyallahu anhu dijuluki Al-Shiddiq karena beliau sangat mempercayai Nabi Muhammad SAW, bahkan untuk hal-hal yang tidak masuk akal.
Diriwayatkan oleh Aisyah Radhiyalahu anha yang berkata, "Ketika Nabi Muhammad SAW dalam perjalanan ke Masjid Al- Aqsha saat Isra Miraj, banyak orang membicarakannya.”
Beberapa dari mereka yang telah beriman pun berbalik tidak percaya kepada Nabi Muhammad SAW. Kemudian mereka mendatangi Abu Bakar sahabat dekat Nabi Muhammad SAW.
Mereka berkata kepada Abu Bakar, “Apa pendapatmu tentang cerita temanmu (Nabi Muhammad) itu? Dia (Nabi Muhammad) mengaku telah diperjalankan ke Baitul Maqdis semalam (dari Makkah).”
Abu Bakar balik bertanya, “Dia mengatakan demikian?”
Mereka menjawab, “Ya.”
Abu Bakar berkata, “Kalau begitu dia (Nabi Muhammad SAW) benar.”
Mereka bertanya lagi ke Abu Bakar, “Jika dia (Nabi Muhammad) pergi ke Baitul Maqdis dalam semalam dan kembali sebelum pagi hari ini, apa engkau akan membenarkannya juga?”
Abu Bakar menjawab, “Seandainya dia (Nabi Muhammad SAW) mengatakan lebih jauh lagi dari itu, aku akan membenarkannya, baik yang telah lalu maupun yang akan datang.”
Sebab itulah, Abu Bakar dijuluki dengan Al-Shiddiq, dikutip dari buku 150 Kisah Abu Bakar Ash-Shiddiq yang ditulis Ahmad Abdul Al Al-Thahthawi.
Isra Miraj terdiri dari dua bagian. Isra adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem, Palestina. Miraj adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Aqsa menuju Sidratul Muntaha, langit ketujuh.
Dalam riwayat lain, Aisyah Radhyalahu anha mengatakan, "Begitu Nabi melakukan Isra ke Masjid al-Aqsha, paginya ia kabarkan hal itu kepada warga (Makkah). (Saking tidak percayanya), sampai-sampai mereka yang tadinya beriman dan mempercayai Nabi menjadi murtad. Mereka celaka. Abu Bakar pun berkata, ‘Aku membenarkannya pada perkara yang lebih dari pada itu, aku membenarkannya tentang wahyu yang ia terima dari langit di pagi atau pun sore hari’. Oleh karena itu, Abu Bakar dinamakan As-Shiddiq.”
Imam an-Nawawi mengatakan, para imam (ulama) sepakat atas julukan As-Shiddiq kepada Abu Bakar. Sahabat Ali bin Abi Thalib Radhyalahu anhu pernah mengatakan, ‘Sesunngguhnya Allah yang memberi nama (julukan) As-Shiddiq melalui perantara Rasulullah SAW’. Sebab penamaan itu karena Abu Bakar merupakan orang yang selalu terdepan dalam membenarkan Nabi Muhammad SAW dan tidak sekali pun dia mendustakannya." (An-Nawawi, Tadzhibul Asma wal Lughat).