Senin 27 Jan 2025 10:58 WIB

Sleep Tourism Diprediksi Jadi Tren Wisata 2025, Apa Itu?

Sleep tourism saat ini sudah ditawarkan oleh banyak hotel dan penginapan.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Sleep tourism (ilustrasi). Sleep tourism atau wisata tidur diprediksi menjadi tren wisata pada 2025.
Foto: Liburan, berlibur
Sleep tourism (ilustrasi). Sleep tourism atau wisata tidur diprediksi menjadi tren wisata pada 2025.

 

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sleep tourism atau wisata tidur diprediksi menjadi tren wisata pada 2025. Konsep wisata ini telah berkembang selama beberapa tahun terutama di era pandemi Covid-19, dan diprediksi akan semakin diminati masyarakat di tahun ini.

Baca Juga

Lantas apa itu sleep tourism?

Sleep tourism merupakan wisata yang berfokus pada istirahat berkualitas untuk memulihkan energi dan kesehatan mental. Berbeda dari liburan biasa yang identik dengan petualangan dan eksplorasi, sleep tourism akan memanjakan wisatawan dengan relaksasi.

Psikoterapis Heather Darwall-Smith, yang berspesialisasi dalam terapi tidur, menilai bahwa sleep tourism mencerminkan keinginan manusia untuk beristirahat sejenak di tengah hiruk pikuk dunia. “Kita ingin melarikan diri dari tuntutan kehidupan moderna yang tak ada habisnya. Otak dan tubuh kita sering kali berada dalam kondisi stres kronis, menjalankan banyak peran dan tanggung jawab tanpa waktu istirahat yang cukup untuk pemulihan,” kata dia seperti dilansir laman Toms Guide, Senin (27/1/2025).

Sleep tourism saat ini sudah ditawarkan oleh banyak hotel dan penginapan, di mana mereka umumnya telah memiliki fasilitas pendukung istirahat berkualitas. Misalnya tirai anti cahaya, hipnosis tidur, kamar kedap suara, sprei berkualitas. Banyak juga yang menawarkan program pemantauan tidur seperti meditasi terpandu, polisomnografi video, dan pelatihan pola tidur yang akan memberikan wawasan personal untuk meningkatkan kualitas istirahat.

Sebagai contoh Conrad Hotel di Bali memiliki opsi "Sway Sleep Therapy", di mana para tamu dapat beristirahat di atas hammock yang berbentuk seperti kepompong selama satu jam. Kemudian jejaring hotel Hilton memprioritaskan fasilitas Power Down, termasuk kasur dan perlengkapan tidur dengan pengatur suhu berkualitas, kaus kaki hangat, serta teknologi peredam suara.

Wisata tidur juga memiliki manfaat yang begitu penting bagi kesehatan fisik dan mental, berikut rinciannya:

1. Mengurangi stres

Meluangkan waktu untuk fokus memperbaiki kualitas tidur dan memahami masalah tidur yang mendasarinya adalah investasi yang layak. Sebuah studi terbaru pada 2024 menemukan bahwa individu dengan durasi atau kualitas tidur yang buruk memiliki tingkat kemiringan kortisol diurnal yang lebih datar, yang menunjukkan sistem respons yang tidak teratur.

2. Meningkatkan pola tidur

Peserta juga dapat mempelajari teknik baru untuk meningkatkan kualitas tidur, seperti meditasi, penataan ruangan yang mendukung tidur nyenyak, hingga kebersihan di area tempat tidur yang lebih baik.

3. Wawasan personal

Data dari pemantaun tidur selama program pelatihan tidur bisa menjadi dijadikan panduan untuk diterapkan di kehidupan sehari-hari dan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat. Sleep tourism juga bisa menjadi sarana untuk melatih meditasi yang sesuai dengan kebutuhan diri Anda.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement