Senin 27 Jan 2025 21:47 WIB

56 Warga di Bima Diduga Keracunan Makanan Hajatan

Kejadian ini bermula ketika puluhan warga menghadiri acara hajatan.

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti
Korban keracunan makanan (ILUSTRASI). Sebanyak 56 warga di tiga desa di Kecamatan Sape, Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat diduga mengalami keracunan massal.
Foto: Antara/Sahrul Manda Tikupadang
Korban keracunan makanan (ILUSTRASI). Sebanyak 56 warga di tiga desa di Kecamatan Sape, Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat diduga mengalami keracunan massal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Sebanyak 56 warga di tiga desa di Kecamatan Sape, Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat diduga mengalami keracunan massal. Hal ini terjadi seusai mereka menyantap makanan dalam sebuah acara hajatan doa tujuh bulanan.

"Hingga pukul 01.30 Wita, jumlah keseluruhan korban yang ke Puskesmas itu sebanyak 56 orang. Mereka berasal dari Desa Sangia, Naru dan Bugis," kata Camat Sape M. Akbar Musa saat dikonfirmasi Antara, Senin (27/1/2025).

Baca Juga

Ia mengatakan, pada hari ini yang masih dirawat di Puskemas tersisa 6 orang. "Alhamdulillah berangsur membaik dan pulang ke rumah masing-masing," ujarnya.

Camat Sape mengatakan kejadian ini bermula ketika puluhan warga menghadiri acara hajatan, yaitu doa tujuh bulan yang diadakan di Desa Sangiang. "Para tamu menyantap hidangan yang disediakan oleh tuan rumah, yang meliputi soto dan rujak," ujarnya.

Tak lama setelah mengonsumsi makanan tersebut, lanjut Akbar, sejumlah warga mulai mengalami gejala mual dan muntah, sehingga mereka harus dilarikan ke puskesmas setempat untuk mendapatkan perawatan. "Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 16.30 Wita, Ahad (26/1/2025). Belum tahu ini mereka keracunan karena makan rujak itu atau apa. Tapi dugaan kami dari rujak itu," jelasnya.

Lebih lanjut Camat mengatakan, korban keracunan massal ini terdiri atas berbagai kalangan, mulai dari orang tua hingga anak-anak, dan mencakup baik laki-laki maupun perempuan. Diduga makanan penyebab keracunan itu soto ayam, itu berdasarkan pengakuan dari para korban yang mengaku setelah makan soto, mereka mengalami sakit kepala, muntah-muntah, lemas dan perutnya terasa panas.

"Saat ini pihak berwenang masih melakukan investigasi terkait penyebab keracunan itu. Petugas juga terus melacak kasus tambahan dan melakukan perawatan intensif pada para korban," katanya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement