REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sorot kamera para pewarta tertuju pada dapur-dapur dan sekolah-sekolah yang mempersiapkan Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Senin, 6 Januari 2025. Di hari itulah, program unggulan Presiden RI Prabowo Subianto dimulai. Artinya, program ini mulai direalisasikan secara bertahap sebelum genap 100 hari pemerintahan Prabowo.
Momentum itu menjadi sebuah tonggak penting yang diharapkan bisa meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia. Presiden Prabowo yakin, program MBG akan mengakselerasi peningkatan kemampuan akademis anak-anak Indonesia. Oleh karena itu, ia memerintahkan menteri, wakil menteri, dan kepala badan untuk terus bekerja memperluas jangkauan program MBG.
"Anak-anak Indonesia harus kuat, harus cerdas, harus semangat, harus sekolah dengan baik. Saya percaya dalam waktu yang tidak lama kita akan melihat peningkatan hasil kemampuan akademis anak-anak kita," kata Prabowo di Jakarta, Rabu (22/1/2025).
Dalam arahan kepada menteri, wakil menteri, dan kepala badan, Prabowo menegaskan, masa depan anak-anak bangsa merupakan masalah yang strategis. Dengan demikian, Prabowo pun memerintahkan jajarannya bekerja keras mencapai target-target yang dicanangkan untuk program makan bergizi gratis.
Dia menargetkan hingga akhir 2025 semua anak-anak Indonesia mendapatkan makan bergizi gratis. Dalam rentang waktu itu, target penerima MBG pada Januari-April 2025 sebanyak tiga juta anak, periode April-Agustus 2025 sebanyak enam juta anak, kemudian pada September 2025 15 juta anak.
Sejak diluncurkan pada 6 Januari 2025, kata Prabowo, program MBG saat ini sudah dinikmati oleh 650 ribu anak-anak di 31 provinsi. Sebanyak 238 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) telah beroperasi memenuhi pembuatan makanan untuk MBG. Dia pun menyatakan tekadnya, penggunaan teknologi harus menjadi hal yang terpisahkan dalam kegiatan belajar dan mengajar di sekolah-sekolah.
"Saya juga bertekad untuk melakukan langkah-langkah intervensi kepada semua sekolah di Indonesia, sekolah dasar, sekolah menengah, SMP, SMA, semua sekolah yang dibina oleh pesantren dengan teknologi. Kita akan masuk ke semua sekolah dengan teknologi. Kita ingin mempercepat penyampaian pelajaran untuk semua sekolah kita," ucap Prabowo
Prabowo menyampaikan permohonan maaf kepada para orang tua dan anak-anak yang belum menerima manfaat dari program MBG. Presiden mengakui, upaya pemerataan itu bukan perkara mudah. "Makan bergizi ini secara fisik tidak mudah untuk segera ke seluruh rakyat. Untuk itu, saya Prabowo Subianto, Presiden Republik Indonesia, saya minta maaf kepada semua orang tua, kemudian semua anak-anak yang belum menerima (MBG)," ujar Prabowo di lain kesempatan.
Presiden mengakui program yang baru saja dimulai ini tidak bisa secara instan langsung menjangkau seluruh anak di Indonesia. Secara fisik dan administratif, program ini membutuhkan waktu untuk dapat menjangkau anak-anak secara merata. Presiden juga menyoroti pentingnya proses pengamanan agar dana yang disalurkan tepat sasaran dan tidak mengalami penyimpangan.
"Proses mengamankan supaya uang yang dikirim tidak hilang, itu ada proses yang harus kita laksanakan, dan untuk itu membutuhkan waktu. Tapi saya beri penekanan, diupayakan cari cara yang terbaik, tercepat supaya semua anak-anak kita bisa merasakan," ucap Prabowo.
Meski demikian, Presiden memastikan bahwa dana untuk program MBG tersedia dan akan digunakan sesuai kebutuhan. Dia menyebut bahwa program ini ditujukan kepada anak-anak yang membutuhkan. "Saya jamin dananya ada untuk semua anak-anak Indonesia yang makan. Dan yang sudah tidak perlu makan ya tidak apa-apa. Beri jatahnya kepada yang perlu. Saya yakini, akhir 2025 semua anak Indonesia akan dapat makan bergizi," ucap Presiden.
Melihat dapur