REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Di tengah gelombang massa warga Palestina berjalan kaki memenuhi setiap sudut Gaza Utara, elite dan warga Israel bereaksi. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahi dalam akun media sosialnya menulis, pihaknya bakal mengalahkan Hamas.
Tentara Israel menarik diri dari koridor Netzarim, yang melintasi Gaza. Aksi tentara IDF mundur dan menyerah digambarkan oleh Hamas sebagai “kemenangan bagi Palestina dan kekalahan bagi Israel.”
Pernyataan Netanyahu muncul ketika ribuan warga Palestina kembali ke daerah pemukiman mereka yang hancur di Jalur Gaza utara setelah 15 bulan perang dan pengungsian paksa. Orang-orang Palestina berkerumun dan berjalan kembali ke Jalur Gaza utara melalui jalan Al-Rashid (khusus untuk pejalan kaki) dan Jalan Salah al-Din (khusus untuk kendaraan).
Sementara orang-orang bersenjata dari Brigade Al-Qassam (angkatan bersenjata Israel) Hamas) menyambut mereka, mengucapkan selamat dan berjanji untuk membangun kembali Jalur Gaza.
Kemarahan dan pertengkaran
Warga Palestina tampak senang dengan march of return, yang mengibarkan tanda kemenangan dan bendera Palestina. Namun itu menjadi masalah yang memicu kemarahan dan kontroversi besar di Israel.
Adegan Palestina mendapat perhatian khusus dan populer di Israel, dan menjadi bahan diskusi luas di media.