Selasa 28 Jan 2025 17:30 WIB

Meniti Keindahan Seni Islam di Islamic Arts Biennale 2025

Arab Saudi untuk kali kedua menyelenggarakan pameran seni Islam internasional.

Pameran seni Islam internasional Islamic Arts Biennale 2025 di Sisi Barat Terminal Haji Bandar Udara Internasional King Abdul Aziz (KAA), Jeddah, Arab Saudi yang berlangsung pada 25 Januari hingga 25 Mei 2025.
Foto: Republika/Hasanul Rizqa
Pameran seni Islam internasional Islamic Arts Biennale 2025 di Sisi Barat Terminal Haji Bandar Udara Internasional King Abdul Aziz (KAA), Jeddah, Arab Saudi yang berlangsung pada 25 Januari hingga 25 Mei 2025.

Laporan Jurnalis Republika Hasanul Rizqa dari Jeddah, Arab Saudi

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah Maha Indah dan mencintai keindahan.”

Baca Juga

Menurut filsuf Muslim Seyyed Hossein Nasr, seni yang sejati pada dasarnya bersifat sakral karena berasal dari inspirasi ilahi. Seni yang sakral (sacred art)—baik dalam wujud lukisan, tulisan, syair, susunan nada, maupun tampilan lainnya—mampu menembus tabir eksistensi yang fana, untuk kemudian mengarahkan manusia pada realitas Keabadian (The Need for A Sacred Science, hlm 35).

Dalam rangka mengapresiasi karya-karya seniman Muslim, Diriyah Biennale Foundation menggelar Islamic Arts Biennale 2025. Berlokasi di Sisi Barat Terminal Haji Bandar Udara Internasional King Abdul Aziz (KAA), Jeddah, Arab Saudi, pameran besar-besaran ini berlangsung dari 25 Januari hingga 25 Mei 2025, dan terbuka untuk umum.

Mengulangi kesuksesan Islamic Arts Biennale dua tahun lalu di tempat yang sama, Diriyah Biennale Foundation kali ini mengusung tema “And All That is in Between.” Inspirasinya datang dari berbagai ayat Alquran yang menyebut ungkapan “wa maa bayna humaa” (وَمَا بَيۡنَهُمَا). Misal, surah Qaf ayat ke-38.

وَلَقَدۡ خَلَقۡنَا السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضَ وَمَا بَيۡنَهُمَا فِىۡ سِتَّةِ اَيَّامٍ‌ۖ وَّمَا مَسَّنَا مِنۡ لُّغُوۡبٍ

“Dan sungguh, Kami telah menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, dan Kami tidak merasa letih sedikit pun.”

Kitab Suci menggambarkan betapa luas dan mengagumkannya Allah sebagai Pencipta langit, bumi, dan segala isinya. Semua ciptaan-Nya menampilkan pesona yang tak pernah susut.

Seni Islam memotret keindahan itu sehingga melahirkan karya-karya yang mampu melintasi zaman. Hasil kerja para seniman Muslim tidak hanya bermutu estetis, tetapi juga mengundang pemirsanya untuk merenungkan kembali sifat kasih (ar-Rahmaan) dan sayang (ar-Rahiim) Tuhan, serta menyaksikan bahwa Dia-lah Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan (Dzul jalaali wa al-ikraam).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement