Laporan Jurnalis Republika Hasanul Rizqa dari Jeddah, Arab Saudi
REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Sejumlah artefak dari Indonesia dipamerkan di ruang Al Madar dalam pameran seni Islam internasional Islamic Arts Biennale 2025.
Kepala Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta, Dian Lakshmi Pratiwi mengaku bangga turut diundang dan mengambil peran dalam agenda internasional ini.
Museum Sonobudoyo Yogyakarta menyajikan antara lain satu set Wayang Sadat yang mengilustrasikan sosok Wali Sanga. Itu dibuat pada 1985 oleh Ki Haji Suryadi Warnasukarja, seorang seniman asal Klaten, Jawa Tengah.
Selain itu, sejumlah kain batik juga ikut dibawa dari Jawa ke Jeddah untuk dinikmati para pengunjung.
“Benda-benda seni dan budaya yang kami bawa ini menunjukkan, bagaimana Islam berakulturasi dengan budaya dan tradisi lokal, sehingga ajaran Islam masuk secara smooth ke dalam masyarakat Jawa saat itu,” ujar Dian saat ditemui Republika di area Biennale 2025, Terminal Haji Bandara KAA Jeddah, Arab Saudi, Sabtu malam (25/1/2025).
Menurut dia, pengunjung dari mancanegara akan tertarik untuk mengamati koleksi yang ia bawa. Sebab, umumnya artefak atau objek yang ditampilkan di Biennale 2025 cenderung bernuansa kearab-araban. Adapun benda-benda yang diboyong dari Yogyakarta ini menampilkan sisi lain dari syiar Islam yang ramah lokalitas.